SMPN 1 Pacitan Juara Pidato dan Yel Yel Anti-Korupsi

Rabu, 28 November 2018 09:36 WIB

Penulis:AZ

Peringatan Hari Anti-Korupsi di Kejaksaan Negeri Pacitan Selasa (27/11/2018)
Peringatan Hari Anti-Korupsi di Kejaksaan Negeri Pacitan Selasa (27/11/2018) undefined

Halopacitan, Pacitan—Bertempat di Aula Kejaksaan Negeri Pacitan, tiga sekolah yang ditunjuk untuk mengikuti lomba tersebut merupakan hasil kerjasama antara pihak kejaksaan dan Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan.

Adapun hasil kejuaraannya, untuk lomba Pidato juara I diraih oleh SMPN 1 Pacitan, juara II diraih oleh SMPN 1 Pringkuku dan juara III diraih SMPN 1 Kebonagung. Kemudian lomba Yel-yel juara I diraih SMPN 1 Pacitan, juara II diraih oleh SMPN 1 Pringkuku dan juara III diraih SMPN 1 Kebonagung. Dan untuk lomba cerdas cermat, juara I diraih SMPN 1 Kebonagung, SMPN 1 Pringkuku dan juara III diraih SMPN 1 Pacitan.

Para juara dari masing-masing sekolah tersebut akan maju ke provinsi, yang rencananya akan digelar pada awal Desember mendatang dan akan dibina oleh tim dari Kejaksaan sebagai upaya persiapan untuk maju ke tingkat provinsi.

Beberapa siswa seusai ikuti lomba tersebut mengaku sangat tertarik untuk mempelajari lebih dalam tentang hukum ataupun penanganan kasus-kasus yang ada, terutama korupsi yang merugikan negara. Seperti apa yang diungkapkan Kinasih, salah satu siswi peserta lomba cerdas cermat, dari SMPN 1 Kebonagung kelas VIIIB.

"Setelah sedikit mempelajari hukum, rasanya sangat tertarik untuk mengupas lebih dalam tentang hukum dan juga kasus-kasus, utamanya bagaimana penanganan kasus korupsi. Mungkin kalau dari kejaksaan lebih memberikan ke prakteknya bagaimana menangani kasus, tentunya sangat senang sekali," ungkapnya, seusai ikuti lomba, Selasa (27/11/2018).

Rizal, siwa kelas IX di SMPN 1 Pringkuku yang mengaku bercita-cita ingin menjadi dosen bidang hukum dengan tegas mengatakan, jika menjadi pengacara akan berlaku adil dan tidak memandang siapapun yang akan dihadapinnya.

"Kalau jadi pengacara tidak akan pilih-pilih, dan akan tetap berlaku adil baik itu dari pihak sendiri ataupun bukan," katanya.

Berbeda dengan R Dela Vantri, yang juga berasal dari SMPN 1 Pringkuku kelas IX ini mengatakan, meski sangat tertarik untuk mempelajari hukum atau menjadi hakim maupun pengacara, tapi ia menanyakan apakah mahal sekolah di bidang hukum tersebut.

"Sangat tertarik, karena ingin tindak tegas kasus-kasus Tipikor, karena tidak baik buat negara dan sangat merugikan negara. Tapi mahal apa tidak ya biayanya sekolah di hukum," ucapnya.

Sementara, Mirzantio Erdinanda, SH, Kasi Intelijen di Kejaksaan Negeri Pacitan mengatakan berterimakasih dan berharap akan terus berlanjut di waktu-waktu yang akan datang.

"Jadi harapannya mereka akan mengenal dan mengetahui sejak dini tentang hukum, apa yang diperbolehkan dan apa yang dilarang untuk di lakukan," ujarnya.