Siswa di SLB YKK
Halo Pendidikan

Tak Hanya Akademik, SLB YKK Memberi Ruang Anak Berkebutuhan Khusus untuk Kembangkan Bakat

  • Sekolah Luar Biasa (SLB) YKK menjadi salah satu tempat bagi anak berkebutuhan khusus (ABK) di Pacitan untuk mendapatkan hak yang sama dalam hal pendidikan.  Di tempat ini, mereka juga mendapat bimbingan khusus untuk mengembangkan bakat mereka.

     

     

Halo Pendidikan
AZ

AZ

Author

Halopacitan, Pacitan – Sekolah yang berada di Jl. Dr. Sam Ratulangi, Desa Sumberharjo, Kecamatan Pacitan ini ada di bawah Yayasan Keluarga Kependidikan (YKK). Untuk sarana dan prasarana di sekolah ini terbilang cukup lengkap. Mereka juga memiliki ada tempat untuk anak yang mempunyai bakat tersendiri seperti ruang kesenian, ruang komputer dll.

Toto Handoyo (55), selaku kepala sekolah mengatakan pihaknya mengembangkan potensi anak dengan kasih sayang dan profesional. Disini juga ditanamkan tentang nilai-nilai agama, sosial budaya dan karakter bangsa melalui kegiatan pembelajaran dan pembiasaan.  

“Anak-anak banyak dari luar wilayah Kota Pacitan yang bersekolah di Yayasan ini, ada dari Nawangan, Arjosari, Lorok dll. Untuk total murid yang ada di SLB YKK sebanyak 85 siswa masing-masing 33 SDLB, 27 SMPLB dan 25 SMALB,” kata Toto Rabu (31/01/2018).

Sekolah ini juga melahirkan sejumlah anak berprestasi. Salah satunya Mahfud Nur Hakim (15)  yang meraih Juara 1 Lomba Desain Grafis Tingkat Provinsi di Surabaya tahun 2017.

Dia mengakui muncul masalah saat SLB diambilalih oleh Pemerintah Provinsi. Bantuan yang semula diterima dari pemerintah kabupaten kemudian dihentikan setelah pengambialihan tersebut. “Pemerintah Kabupaten Pacitan dulu sering memberi bantuan ke sini. Pak Indartato [Bupati Pacitan] juga sangat memperhatikan sekali dengan anak berkebutuhan khusus (ABK), setelah diambil alih oleh Pemerintah Provinsi bantuan Pemerintah Daerah dihentikan,” katanya.

Padahal di tempat ini juga dibuat panti untuk anak-anak yang jauh rumah tinggalnya. “Setelah Pemda menghentikan bantuan, kita kolaps dan bingung bagaimana cara untuk memberi makan anak-anak yang ada di panti sementara anggaran yayasan juga minim. Akhirnya untuk yang mampu dan sanggup kita menerima iuran untuk biaya makan sehari-hari,” jelasnya.

Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengambil alih kewenangan pengelolaan sekolah luar biasa negeri maupun swasta dari pemerintah kabupaten/kota sebagai bentuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat. Pengambilalihan pengelolaan itu berdasarkan Peraturan Pemerintah No.17 /2010 dan UU No.23 /2014.

Di SLB YKK terdapat 11 Pegawai Negeri Sipil dan 13 untuk guru bantu maupun guru pembimbing. Untuk kedepan Toto Handoyo menargetkan untuk SLB YKK ini dapat segera dialihkan dari swasta menjadi negeri.

“Saya bermimpi ke depannya SLB YKK ini menjadi Sekolah Adiwiyata, jadi nanti saya dibantu rekan-rekan akan membuat taman dan penanaman pohon untuk keasrian tempat ini. Nanti anak-anak akan dilatih untuk berkebun dan berkarya. Untuk harapan saya tidak muluk-muluk untuk percepatan dialihkan ke negeri agar cepat diperhatikan oleh pemerintah itu saja,” tuturnya lirih. (Roby Hermanzah)