
Tebing Rawan Longsor di Jalan Provinsi Belum Tertangani Maksimal
Tebing rawan longsor di sepanjang jalan provinsi Pacitan-Ponorogo belum mendapatkan penanganan maksimal. Selama ini yang dilakukan hanya pembersihan material longsor ketika menutupi akses jalan tersebut.
Halo Berita
Halopacitan, Pacitan—Menurut pantauan Halopacitan pada Jumat (22/02/2019) di Dusun Kedunggrombyang, Desa Kedungbendo atau sebelum Jembatan Gantung Kedungbendo salah satunya, terdapat material longsor hampir menutup separuh jalan. Lonsoran terjadi karena sebelumnya telah terjadi hujan lebat.
"Kemarin kan hujan deras, ini tadi tahu-tahu sudah longsor, kalau tidak kemarin sore ya tadi malam longsornya. Memang cukup tegak tebingnya, kalau dibuat penahan tebing kemungkinan bisa mengurngai longsor," kata Slamet, warga setempat.
Sebelumnya, Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) Pembangunan Jalan dan Jembatan (PJJ) Dinas PU dan Binamarga Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Wilayah Pacitan telah memetakan daerah rawan longsor di jalur provinsi dan terdapat beberapa titik yang rawan longsor, yang tersebar di wilayah Kecamatan Arjosari dan Tegalombo.
Budi Hari Santoso, Kepala Seksi Pembangunan Jalan UPT DPU Jatim wilayah Pacitan mengatakan untuk penanganan tebing yang sering longsor di sepanjang jalan provinsi tersebut, tahun 2019 ini masih seperti sebelumnya, yakni dengan pembersihan menggunakan alat berat dan belum ada kegiatan penahan tebing dengan beton.
"Seperti di Dondong Gemaharjo yang baru selesai Desember 2018, itu dindingnya yang dari beton masih uji coba dan masih dikaji, kan baru selesai dua bulan. Kalau sudah 1-2 tahun tidak longsor dan hasilnya bagus tidak menutup kemungkinan ke depan daerah lainnya yang rawan longsor juga akan dibuat penahan seperti itu," terangnya Jumat (22/02/2019).
Dia mengatakan biaya pembuatan penahan tebing juga tidak murah. “Kalau tidak salah anggarannya Rp5 miliar - Rp6 miliar tepatnya yang tahu persis pejabat pembuat komitmen, itu satu paket dengan bronjong, beton tebing, aspal, saluran air, bahu jalan cor yang panjangnya satu kilometer lebih," paparnya.
Budi menambahkan, di tahun 2019 ini, pihaknya masih fokus pada pelebaran jalan Arjosari-Purwantoro sepanjang 46, 14 kilometer dari semula 3,5 menjadi enam meter. "Pengerjaannya mulai 2017, dan sampai saat ini masih terus dikerjakan, hari ini kita mau sosialisasi dengan Kades-kades di Nawangan soal pelebaran jalan ini," imbuhnya.
