Masyarakat dihimbau untuk waspada pasang air laut maksimum wilayah pesisir Jawa Timur tanggal 22 hingga 27 Juni 2001.
Kemungkinan jika terjadi banjir rob yakni, banjir yang disebabkan oleh kenaikan muka air laut, sehingga air yang pasang tersebut menggenangi daratan. Banjir ini diakibatkan oleh terjadinya pasang air laut yang lebih tinggi dari ketinggian daratan banjir juga dikenal sebagai banjir genangan.
Hal ini disebabkan pasang air laut maksimum saat fase bulan purnama penuh, yang mempengaruhi kondisi pasang air laut di bulan Juni.
Berdasarkan data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Meteorologi (BMKG) Maritim Kelas II Tanjung Perak Surabaya, tinggi gelombang lebih dari 2,5 meter berpotensi terjadi di perairan Selatan Jawa Timur dan Samudra Hindia Selatan Jawa Timur. Oleh karenanya,masyarakat yang beraktivitas di perairan tersebut diharapkan lebih waspada.
Dilansir dari kominfo.jatimprov.go.id Selasa (22/6/2021), Prakirawan Stasiun Meteorologi Maritim Surabaya,Prasetya Umar F pada siaran persnya mengatakan, arah angin di laut Jawa dari timur-tenggara diperkirakan berkecepatan maksimum bagian timur 18 knots dan Samudera Selatan Jatim 22 knots.
Untuk tinggi gelombang di laut Jawa bagian timur diperkirakan antara 0,3 hingga 1,8 meter dan di Samudera Hindia Selatan Jawa Timur antara 2,0 hingga 4,8 meter.
Dikatakannya, pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari timur selatan dan kecepatan angin berkisar 5 hingga 20 knot.
Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari timur selatan dengan kecepatan angin berkisar 5 hingga 35 knot.
Kecepatan tertinggi terpantau di perairan Utara Sabang perairan kepulauan Mentawai perairan Bengkulu hingga Enggano perairan Selatan Jawa barat dan laut Arafuru.