Berikut Kondisi Terkini Daerah Terdampak Letusan Semeru

Amirudin Zuhri - Senin, 06 Desember 2021 11:37 WIB
Warga kaki Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur menghindari letusan gunung (Twitter @BNPB_Indonesia)

LUMAJANG- Posko Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jatim menyampaikan kondisi terkini daerah terdampak guguran awan panas Gunung Semeru di Wilayah Kecamatan Pronojiwo, Lumajang, hingga Minggu 5 Desember 2021 pukul 19.00 WIB.

Kepala Pelaksana BPBD Jatim Budi Santosa mengatakan, di lokasi sinyal komunikasi tidak ada dikarenakan gangguan listrik mengakibatkan komunikasi terputus. Semua Desa Terdampak di Kecamatan Pronojiwo bisa diakses kecuali sisi Utara Curah Kobokan yang dapat diakses dari sisi Lumajang. Terjadi listrik padam yang rencananya hari Senin ini akan dinyalakan jika sudah ada rekomendasi dari ESDM bahwa semuanya aman

Sebagaimana dikutip dari laman Kominfo Jatim, BTS untuk komunikasi ponsel padam dan pada Senin 6 Desember 2021 akan dilakukan evaluasi dalam penanganan darurat.

Lebih lanjut dikatakannya, untuk kapasitas dapur umum Dinsos/TAGANA sebanyak 2500 bungkus sekali masak, Galena 500 bungkus, PMI 1500 bungkus. Kendala pada lokasi yang ditangani PMI kesulitan mencari gas, kertas bungkus, lauk pauk, sayur.

Untuk saat ini fokus pelaksanaan untuk pemenuhan kebutuhan dasar, pelayanan kesehatan, pemutakhiran data pengungsi dan data orang hilang serta pembersihan aksea jalan. “Upaya keamanan di sekitar lokasi putusnya Jembatan Gladak Perak sudah dilaksanakan dengan memblokir akses dengan alat berat,” katanya.

Kecamatan Pronojiwo yang terdampak letusan Semeru meliputi Desa Pronojiwo, Desa Oro-oro Ombo, Desa Sumberurip, Dusun Curah Kobokan, dan Desa Supiturang. Sementara jumlah pengungsi masih dalam pendataan, di Kecamatan Pronojiwo jumlah pengungsi sebanyak 305 jiwa.

Tempat pengungsian di SDN Supiturang 04 sekitar 80 jiwa, Masjid Baitul Jadid Dusun Supiturang sekitar 50 jiwa, SDN Oro Oro Ombo 3, sekitar 20 jiwa, SDN Oro Oro Ombo 2 sekitar 35 jiwa, Masjid Pemukiman Dusun Kampung Renteng sekitar 20 jiwa, Balai Desa Oro Oro Ombo sekitar 40 jiwa, Balai Desa Sumberurip sekitar 25 jiwa, dan di SDN Sumberurip 2, sekitar 25 jiwa.

RELATED NEWS