Antara Kuliah, Ojek Online dan Corona

SP - Rabu, 24 Juni 2020 22:04 WIB
Dimas, Mahasiswa Fakultas Sosiologi, Dengan Ojek Online di Tengah Pandemi COVID-19 undefined

Pemberlakuan new normal di beberapa daerah termasuk Kabupaten Pacitan dan pencabutan larangan beroperasi beberapa industry bisnis karena pandemic COVID-19, memberikan angin segar bagi masyarakat. Sendi ekonomi mulai menggeliat dengan bermacam adaptasi mengantisipasi penularan virus corona. Hal ini juga berlaku terhadap beberapa masyarakat Pacitan yang bergabung dalam industry ojek online (ojol).

Pangkalan ojek online di depan Pasar Sawo Kota Pacitan tampak sepi sore itu. Dari 5 meja yang ada, hanya terlihat 5 orang ojol yang duduk santai di meja terpisah sambil ngobrol dan sesekali memperhatikan layar handphonenya, memeriksa jika ada permintaan dari konsumen lewat aplikasi online.

Dimas, salah satu ojol yang ada disitu, dari pagi hingga sore baru mendapatkan 3 permintaan dari operator online. “Saya jadi ojol di Pacitan baru jalan 1 bulan ini. Sebelumnya sudah lama narik di Malang, mungkin sekitar setengah tahun sejak mulai skripsi. Karena banyaknya infeksi COVID-19 di Malang, orang tua meminta saya untuk pulang sebulan lalu. Saya mengerti, orang tua pasti khawatir” ucap mahasiswa Fakultas Sosiologi salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Malang tersebut pada halopacitan.

Meski baru sebulan beroperasi di Pacitan, Dimas mengaku tidak sulit menyesuaikan diri dengan teman kerja dan medan perjalanan yang pastinya jauh berbeda dengan Kota Malang. “Paling jauh, 3 hari lalu saya mengantar konsumen sampai Kecamatan Bandar”, tuturnya.

“Kalau soal orderan, kita melaksanakannya sesuai permintaan operator pusat mas. Jadi kalau hoki bisa ramai orderan seharinya. Kalau apes, ya cuma dibawah 5 seharinya. Untuk driver dari perusahaan ini, di Pacitan mungkin ada lebih dari 100 orang yang terdaftar. Tapi untuk yang aktif perharinya mungkin Cuma 30-40 orang saja”, sahut seorang teman ojol dari meja lain.

Kemudian dia membuka tasnya dan meletakkan masker serta handsanitizer di atas meja. “Perlengkapan wajib ini mas. Driver dan penumpang harus selalu jaga kesehatan. Kami selalu mengingatkan penumpang untuk menggunakan masker sebelum penjemputan. Dari perusahaan sendiri juga sudah menghimbau kepada driver untuk melaksanakan protokol kesehatan. Penggunaan masker wajib untuk driver dan penumpang. Untuk driver sendiri juga harus menggunakan handsanitizer sebelum menjemput dan sesudah mengantarkan penumpang maupun paket” tutur pemuda asal Slagi Pacitan ini.

Bagikan

RELATED NEWS