Berburu Walang Kayu, Di Tengah COVID-19

SP - Senin, 06 April 2020 12:26 WIB
Ilustrasi:Berburu belalang kayu di tengah COVID-19 undefined

Di tengah COVID-19, yang berbarengan dengan musim penghujan, warga Jlubang Kecamatan Pringkuku, Pacitan berlomba-lomba berburu walang kayu. Para pemburu setiap harinya rata-rata bisa mendapatkan 2-3 kg. Untuk harga per kg saat ini berada dikisaran harga Rp 20 ribu sampai dengan Rp 30 ribu. Ini cara mereka bertahan hidup di tengah COVID-19.

"Sehari saya bisa mendapat seiktar 2 kilo belalang bahkan kadang juga bisa lebih, sekarang harganya Rp 30 ribu sampai dengan Rp 35 ribu per kilogram", ungkap Nur Cahyo (27). Salah satu pemburu belalang asal Desa Jlubang, Kecamatan Pringkuku, Minggu (05/04/2020).

Pria yang sering disapa Nur ini, mengatakan setiap kali datang musim hujan seperti ini, ia selalu beralih menjadi pemburu belalang. Keuntungan yang lebih pasti menjadi alasan ia memilih sementara menjadi pemburu belalang.

"Kalau tidak musim belalang, ya kembali bekerja lain mas. Karena berburu belalang kayu hanya sampingan disaat musim hujan saja", katanya.

Untuk pemasaran belalang hasil buruan, Nur menjualnya ke luar kota. Namun diakuinya saat ini ia sedikit kesulitan untuk memasarkan, terlebih adanya Covid-19.

Aktivitas berburu belalang kayu yang dilakukan warga di kawasan sekitar hutan atau lahan milik warga Desa Jlubang Kecamatan Pringkuku, Pacitan, setiap musim penghujan ini selain bisa meraup keuntungan, juga terkesan cukup menarik.

Banyaknya Belalang kayu yang ada di sekitar Desa Jlubang dan sekitarnya ini sedikit banyak mampu meningkatkan perekonomian warga desa tersebut di tengah merebaknya pandemi Virus Corona (COVID-19).

Bagikan

RELATED NEWS