Brojo Geni 2019 , Alun-Alun Pacitan Membara

SP - Selasa, 12 November 2019 02:06 WIB
Sepak bola api, brojo geni di alun-alun Pacitan undefined

Sabtu malam (09/11/2019) Alun-alun Pacitan membara. Tak lain karena pagelaran Brojo Geni 2019. Brojo Geni merupakan seni tradisi santri yaitu permainan sepak bola api. Bolanya terbuat dari kelapa tua yang kemudian direndam dalam minyak tanah. Setelah beberapa saat ketika pertandingan siap dimulai kelapa tersebut dibakar.

Abdul Malik selaku ketua pelaksana Brojogeni 2019, menyampaikan bahwa “Brojo Geni ini diawali mulai 5 tahun yang lalu untuk acara Bulan Suro, kemudian mendapat perhatian dari Bupati dan diikutsertakan dalam rangkaian kegiatan peringatan Hari Santri. Prosesnya diawali oleh penampilan Pencak Silat dari Pagar Nusa yang diiringi musik Shalawatan Jawa (kidung) kemudian masuk pada upacara Brojo Geni ini sendiri” jelasnya mengenai Brojo Geni.

Kegiatan yang diprakarsai oleh Pimpinan Cabang Majelis Dzikir dan Shalawat Rijalul Ansor Pacitan ini melibatkan seluruh unsur kepengurusannya. Kegiatan ini juga dihadiri langsung oleh Bupati Pacitan, Indartato. Disinggung mengenai makna yang terkadung dalam upacara Brojo Geni, Abdul Malik menyampaikan, “Untuk menjadikan kita lebih instrospeksi diri, setiap jiwa manusia itu tidak ada yang sempurna. Dari Brojo Geni itu kita diharapkan untuk mampu meredam kekurangan dan amarah, agar mampu belajar untuk stabil dalam kehidupan”.

Ia juga menambahkan bahwa Brojo Geni kali ini juga didukung sepenuhnya oleh Bupati Pacitan, Ketua Kementrian Agama Pacitan juga PCNU (Pengurus Cabang Nahdatul Ulama) Kabupaten Pacitan.

Qamim Hidhayat Alfatih, salah satu panitia pelaksana menjelaskan bahwa “Yang bisa terlibat dalam permaian adalah dari anggota Banser dan juga dari anggota Ansor yang telah melakukan tirakat dengan berpuasa selama seminggu dan telah melewati serangkaian proses latihan. Permainannya seperti permainan futsal biasa, 1 tim terdiri dari 6 orang dan waktu pertandingan selama 2 x 15 menit” ungkapnya.

Dilansir dari @ansorbanserpacitan kegiatan tersebut merupakan kegiatan rutin tahunan dalam rangka Hari Santri dan Peringatan Hari Pahlawan 2019. Brojogeni tahun ini mempertemukan tim-tim perwakilan PAC (Pimpinan Anak Cabang) zona Timur, Barat, Utara dan Selatan. Juara 1 diraih oleh tim zona Barat yang mewakili Kecamatan Pringkuku, Kecamatan Punung dan Kecamatan Donorojo.

Perjuangan menendang bola api (kelapa yang dibakar) bukanlah perkara mudah. Qamim juga menambahkan, untuk setiap pemain yang akan bertanding, ada tirakat atau doa khusus supaya mampu bertanding di lapangan. Doanya adalah doa yang dibaca Nabi Ibrahim dahulu saat dibakar Raja Namrud” pungkasnya.

Bagikan

RELATED NEWS