Kendati kasus corona di Indonesia telah mencapai 96, dengan pergerakan yang cukup cepat dari hari ke hari, Gubernur JawaTimur, Khofifah Indar Parawansa, pastikan tak tutup sekolah dan tempat wisata di JawaTimur.

Corona (COVID-19) yang disampaikan WHO (13/03/2020) sebagai pandemik, rupanya tidak menyurutkan langkah Gubernur JawaTimur ini untuk tetap membuka tempat wisata dan sekolah-sekolah di Jatim tetap melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar.

Seperti telah diketahui secara luas, WHO telah memberikan delapan rekomendasi kepada pemerintah Indonesia, salah satunya adalah opsi containment (meliburkan sekolah, membatalkan pertemuan dalam jumlah besar, menghindari perjalanan ke tempat umum). Namun, dalam siaran persnya, Sabtu (14/03/2020), dilansir dari CNN, Khofifah mengatakan, "Kita tidak akan menutup [lokasi] wisata," kata Khofifah saat meninjau Tropical Disease Center Universitas Airlangga (Unair) Surabaya. Sebagai langkah antisipatif, pemprov meminta pengelola tempat wisata dan mal untuk melakukan berbagai langkah kewaspadaan, seperti menyiapkan fasilitas cuci tangan dan membagikan masker. Tak hanya itu, Khofifah juga meminta agar pengelola memiliki alat pengukur suhu tubuh (thermal gun) dan melakukan pengecekan kepada seluruh pengunjungnya.

"Mereka harus menyiapkan hand sanitizer, kemudian mereka menyiapkan tempat cuci tangan, kemudian mereka menyiapkan masker," katanya.

Lokasi wisata di Jawa Timur dipastikan tetap dibuka.Selain itu, Khofifah mengatakan sekolah juga akan tetap melakukan kegiatan belajar mengajar seperti biasa, tapi meningkatkan kewaspadaan.

"Kita minta waspada, sekolah-sekolah diharapkan mereka memiliki saluran air untuk cuci tangan, mereka bisa menyiapkan dalam bentuk yang sederhana melalui pipa kemudian ada hand sanitizer," katanya.

Saat dikonfirmasi pertimbangan tak meliburkan sekolah-sekolah di Jawa Timur, dilansir dari CNN Indonesia, Khofifah mengatakan langkah kewaspadaan saja sudah cukup.