Destinasi Wisata yang Harus Anda Kunjungi di Sekitar IKN

Redaksi Daerah - Jumat, 26 April 2024 15:57 WIB
Mengenal Destinasi Wisata Sekitar IKN, Potensi Alam dan Budaya yang Luar Biasa (Info Kutai Kartanegara)

JAKARTA – Desa wisata adalah suatu daerah tujuan wisata, yang menyediakan daya tarik wisata, fasilitas penunjang dan kemudahan akses. Semua hal tersebut disajikan menyatu dengan tata cara dan tradisi warga desa.

Dikutip dari disbudpar.ntbprov.go.id, salah satu manfaat desa wisata adalah penurunan kemiskinan dan meningkatnya pendapatan warga, selain itu juga dapat mendorong pelestarian budaya, adat dan juga tradisi.

Mengenai hal tersebut, desa-desa wisata di sekitar Ibu Kota Nusantara (IKN) memiliki potensi yang sangat besar dan juga terbilang komplet. Namun, desa-desa tersebut belum dikenal lebih jauh sebagian besar masyarakat maupun wisatawan.

Dilansir dari kemenparekraf.go.id Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, menegaskan akan terus mendukung pengembangan potensi desa wisata di Indonesia, termasuk di Kalimantan Timur dan dekat dengan IKN.

Langkah ini berkaitan dengan upaya pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif berkelanjutan di sekitar IKN. Dengan mengusung konsep pariwisata berbasis green tourism dan pariwisata berkelanjutan, desa wisata di Kalimantan Timur akan terus didorong untuk mengembangkan destinasi yang unggul.

Desa Wisata di Kalimantar Timur Dekat dengan IKN

Dilansir dari kemenparekraf.go.id, berikut desa wisata di Kalimantan Timur yang lokasinya berdekatan dengan IKN.

Desa Wisata Nipah-Nipah

Desa Wisata Nipah-Nipah (jadesta.kemenparekraf.go.id)

Desa Wisata Nipah-Nipah di Kalimantan Timur menawarkan banyak pilihan destinasi wisata yang menarik. Salah satunya adalah Pantai Sipakario, pantai yang terkenal dengan pasir putih dan air laut yang jernih.

Pantai ini cocok untuk dijadikan tempat liburan keluarga karena deburan ombaknya tidak terlalu besar. Selain Pantai Sipakario, ada juga Taman Bunga Rozeline, Alun-Alun, dan Rumah Adat Kuta yang bisa dikunjungi. Hal yang menarik, Desa Wisata Nipah-Nipah memiliki lokasi yang cukup dekat dengan IKN, hanya sekitar 52 km atau ditempuh dengan waktu 1 jam 30 menit dari IKN.

Desa Wisata Bangun Mulya

Desa Wisata Bangun Mulya (jadesta.kemenparekraf.go.id)

Desa Wisata Bangun Mulya yang berjarak sekitar 62 km dari IKN, atau tepatnya di Kabupaten Penajam Paser Utara. Desa ini juga memiliki potensi yang menjanjikan di Kalimantan Timur. Potensi tersebut berupa atraksi budaya dan kesenian yang sudah turun temurun.

Beberapa di antaranya bahkan digelar dengan membuat festival besar, seperti Buen Festival, sebuah festival seni budaya tahunan dan terbesar di Desa Bangun Mulya. Selain Buen Festival, Desa Wisata Bangun Mulya juga menawarkan sejumlah festival budaya menarik lainnya.

Festival Kaki Gunung, Festival Sedekah Bumi, Festival Malam Tahun Baru, dan berbagai festival besar lainnya menjadi daya tarik bagi pengunjung. Harapannya, adanya festival tahunan ini akan menjadi daya Tarik wisata dan berdampak positif bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Desa Wisata Bangun Mulya.

Desa Wisata Muara Enggelam

Desa Wisata Muara Enggelam (Info Kutai Kartanegara)

Desa Wisata Muara Enggelam di Kalimantan Timur memiliki potensi yang besar sebagai destinasi wisata. Terletak di Kecamatan Muara Wis, Kabupaten Kutai Kartanegara, desa ini dikenal sebagai “Desa di Atas Air” karena terletak di tengah Danau Melintang. Iyu mengapa rumah-rumah di Desa Wisata Muara Enggelam dibangun mengapung dan transportasi utama menggunakan perahu.

Meskipun terletak di daerah yang sedikit terpencil dan hanya dapat dijangkau menggunakan perahu, Desa Wisata Muara Enggelam memiliki banyak potensi dan pencapaian. Salah satunya adalah meraih predikat Desa Percontohan dalam pengelolaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) secara mandiri.

Desa Wisata Pela

Desa Wisata Pela (Pigijo)

Desa Wisata Pela yang berlokasi di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, juga menjadi salah satu destinasi wisata yang menarik untuk dijelajah. Terletak cukup dekat dengan Ibu Kota Nusantara, sekitar 98 km dari Tugu Titik Nol Kilometer IKN, desa ini menawarkan konservasi perairan yang bertujuan menjaga keberlangsungan dan kelestarian Pesut Mahakam, yang termasuk spesies yang dilindungi.

Selain itu, potensi budaya Desa Wisata Pela juga masih terjaga sangat baik. Hal ini bisa dilihat dari Tarian Jepen yang menggambarkan kehidupan nelayan mencari ikan di danau dengan suka cita, serta seni bela diri Kuntau sebagai bagian dari warisan budaya lokal yang masih terus dilestarikan hingga saat ini.

Desa Wisata Waru Tua

Desa Wisata Waru Tua terletak di Kabupaten Penajam Paser Utara. Dengan jarak sekitar 60 km dari IKN, desa ini terkenal dengan wilayahnya yang masih asri. Karena itu, Desa Wisata Waru Tua dikenal akan potensi alamnya yang menakjubkan.

Salah satu kegiatan yang dapat dinikmati di Desa Wisata Waru Tua adalah menikmati susur sungai. Pengunjung dapat menyewa kapal tradisional untuk menelusuri sungai yang dikelilingi pepohonan rindang. Jika beruntung, pengunjung dapat melihat bekantan dan monyet ekor panjang yang hidup liar dan beraktivitas pada sore hari.

Desa Wisata Mentawir

Desa Wisata Mentawir (jadesta.kemenparekraf.go.id)

Desa Wisata Mentawir memiliki potensi alam yang luar biasa. Pemandangan hutan tropis dan hutan mangrove yang indah membuatnya terkenal sejak lama. Sungai Mentawir yang melintas di desa ini juga menjadi lokasi favorit untuk sport tourism arung jeram yang menantang, menambah daya tarik bagi pengunjung. Desa ini terletak sekitar 43 km dari IKN.

Selain keindahan alamnya, Desa Wisata Mentawir juga memiliki warisan budaya yang masih kental, salah satunya seperti Tari Ronggeng. Di samping itu, Desa Wisata Mentawir juga memiliki produk ekonomi kreatif unggulan seperti sirup mangrove dan berbagai kerajinan tangan dari bambu.

Itulah desa-desa wisata yang letaknya di sekitar IKN. Melihat keunggulan yang ada, pasti sangat seru dan menyenangkan untuk dikunjungi.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Distika Safara Setianda pada 21 Apr 2024

Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 26 Apr 2024

Editor: Redaksi Daerah

RELATED NEWS