Imbas COVID-19, Sejumlah Harga Kebutuhan Pokok di Pacitan Meroket

SP - Selasa, 07 April 2020 21:07 WIB
Ilustrasi Harga Kebutuhan Pokok Meroket di Pacitan undefined

Wabah pendemi virus corona (COVID-19) ternyata berdampak buruk pada perekonomian, terbukti dengan melambungnya harga beberapa kebutuhan pokok. Kenaikan sangat signifikan terjadi pada gula pasir dan minyak goreng.

Untuk harga gula pasir kemasan yang semula berada pada harga Rp 17.000,00 – Rp. 18.000,00 kini mencapai Rp. 22.000,00 per kilonya. Sementara gula pasir awuran mencapai harga Rp. 19.000,00. Sebelumnya hanya berada di kisaran Rp. 12.000,00 sampai Rp. 15.000,000. Sedangkan untuk minyak goreng sudah mengalami kenaikan 2 ribu hingga 3 ribu per liternya.

Retno Winarni, seorang pedagang toko kelontong di Pringkuku mengatakan kenaikan ini diakibatkan karena pasokan kebutuhan pokok tersendat karena wabah corona (COVID-19). Ia juga mengatakan karena harga grosir sudah mahal maka Ia dengan terpaksa harus menaikkan harga jualnya.

“Sejak ada wabah Corona ini sekarang harga beberapa bahan pokok menjadi mahal, mau tidak mau kami harus mengikuti harga pasar “, kata Winarni.

Selain gula pasir dan minyak goreng, harga beberapa kebutuhan lain juga mengalami kenaikan seperti mie instan, teh, cabai, dan beberapa sayuran. Sedangkan untuk harga telur saat ini berada dikisaran Rp. 23.000,00. Kenaikan beberapa bahan pokok tersebut membuat daya beli di masyarakat menurun. Terlebih dengan adanya social distancing juga mengakibatkan aktivitas jual beli di pasar semakian sepi sehingga omzet para pedagang pun turun drastis.

Mahalnya harga kebutuhan pokok ini dikeluhkan oleh para pembeli, salah satunya oleh Seni (40 tahun). Seni mengatakan jika harga semakin naik, dia akan semakin kesulitan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.

“Sekarang semua mahal mas, kalau seperti ini saya yang cuma buruh tani gak bisa beli”, kata Seni pada halopacitan, Selasa (07/04/2020).

Di akhir penuturanya, Seni juga berharap ada kebijakan dari pemerintah agar harga bahan pokok tetap stabil di tengah wabah pandemi corona (COVID-19) ini.

Bagikan

RELATED NEWS