Ini Cara Anak Pacitan Peringati Hari Ayah

Rahmat Deny - Jumat, 12 November 2021 12:27 WIB
Ilustrasi Peringatan Hari Ayah Nasional (phitadio.net)

Jumat (12/11/2021), merupakan peringatan Hari Ayah Nasional. Setiap anak mempunyai caranya sediri memperingati Hari Ayah Nasional. Hari Ayah sama istimewanya dengan Hari Ibu, sebagai wujud taat dan hormat pada sosok yang sangat berjasa pada keluarga.

Unik memang cara Audy dan Aisya dalam memeringati hari ayah tahun ini. Kalau sebelumya mereka menghadiahkan sajadah pada Sang ayah tahun ini mereka mempunyai konsep yang unik. Mereka tidak menghadiahkan barang apa pun pada Sang ayah tetapi berkomitmen untuk melakukan salah satu hal yang diajarkan ayahnya yaitu untuk peduli dan berbagi.

“Kami hanya berharap ridlo Allah karena kami yakin apa yang diajarkan ayah ini adalah sebuah kebaikan. Kami ingin membahagiakan orang tua kami dengan cara kami sendiri. Setiap anak seperti halnya orang tua pasti juga mempunyai hajad. Dan inilah cara kami untuk merebut hati Allah agar apa yang menjadi hajad kami dapat terkabul”, ucap Audy dan Aisya secara bergantian.

Perlu diketahui, Hari Ayah Nasional ini berbeda dengan Hari Ayah sedunia yang diperingati setiap 20 Juni. Beberapa negara juga memiliki peringatan Hari Ayah tersendiri dengan tanggal yang berbeda-beda, termasuk di Indonesia.

Amerika Serikat awalnya memperingati Hari Ayah setiap 5 Juli. Akan tetapi, pada 1966, Presiden AS Lyndon B Johnson mendeklarasikan hari Minggu ketiga bulan Juni sebagai Hari Ayah. Sementara, sejumlah negara di Eropa memperingati Hari Ayah setiap tanggal 19 Maret. Swedia, Norwegia dan Finlandia memperingati Hari Ayah pada Minggu kedua bulan November. Adapun, Australia, Selandia Baru, Fiji, dan Papua Nugini merayakannya pada Minggu pertama bulan September.

Dilannsir dari Harian Kompas, 10 Oktober 2006, gagasan Hari Ayah Nasional datang dari Perkumpulan Putra Ibu Pertiwi Solo. Saat itu, penyebutannya Hari Bapak Nasional. Perkumpulan Putra Ibu Pertiwi memandang perlu adanya Hari Bapak atau Hari Ayah, mengikuti peringatan Hari Ibu dan Hari Anak yang telah lama ada. n. Ketua Perkumpulan Putra Ibu Pertiwi Solo, Gress Raja, kala itu, mengatakan, gagasan perlunya ada Hari Bapak, bukan karena 'iri' ada Hari Ibu tetapi tidak ada Hari Bapak. Hari Bapak dipandang perlu karena bapak merupakan bagian dari keluarga yang tidak boleh diremehkan perannya. Dipilihnya diksi ayah bukan bapak karena bapak dinilai lebih bernuansa umum, sedangkan ayah lebih merujuk kepada laki-laki yang memiliki anak.

Editor: SP

RELATED NEWS