Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyerukan kepada masyarakat Jawa Timur agar tidak melakukan alienasi (pengasingan) terhadap mereka yang terkonfirmasi positif virus corona, berstatus PDP, maupun pada mereka yang baru pulang dari daerah episentrum COVID-19.

Perempuan nahkoda Provinsi Jawa Timur itu pada akun instagramnya, Senin (06/04/2020), menyampaikan “Isolasi bukan alienasi. Alienasi itu terasing. Kita tidak boleh mengasingkan mereka yang sudah terkonfirmasi baik itu positif, berstatus PDP, maupun mereka yang baru pulang dari daerah episentrum”.

Dilasir dari suarasurabaya.net, Khofifah menyampaikan untuk saat ini peta sebaran COVID-19 di Jawa Timur tetap dirahasiakan supaya tidak terjadi alienasi (diasingkan) oleh masyarakat.

“Kami sih sebetulnya tidak merahasiakan. Kami sudah melakukan tracing secara tertutup”, ujarnya.

Perlu diketahui, mulai Rabu (18/03/2020) lalu Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus melakukan tracing (pelacakan) orang dengan resiko (ODR) karena pernah kontak dengan mereka yang terkonfirmasi positif COVID-19. Peta sebaran COVID-19 terintegrasi secara digital, tetapi tidak akan dipublikasikan agar masyarakat tidak panik. Selain itu, langkah tersebut diambil karena Pemerintah Provinsi Jawa Timur kawatir akan terjadi alienasi (pengasingan) baik mereka yang terkonfirmasi positif COVID-19, berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) maupun orang yang baru pulang dari daerah episentrum serta alienasi pada keluarga terdampak.