Jemaah Calon Haji Pacitan Jalani Pemeriksaan Hepatitis A

AZ - Sabtu, 06 Juli 2019 07:00 WIB
Pemeriksaan jemaah calon haji asal Pacitan undefined

Halopacitan, Surabaya—Jemaah calon haji asal Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, menjalani tes darah untuk mengantisipasi risiko penularan penyakit Hepatitis A, yang di daerah tersebut berstatus kejadian luar biasa (KLB).

Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas 1 Surabaya Muhammad Budi Hidayat kepada wartawan di Surabaya mengatakan pemeriksaan ini untuk mengantisipasi risiko penularan penyakit tersebut.

Jumlah jemaah calon haji asal Kabupaten Pacitan berjumlah 197 orang, yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 4 Embarkasi Surabaya, bersama rombongan dari Madiun sebanyak 189 orang dan Kota Surabaya 59 orang.

Rombongan kloter 4 Embarkasi Surabaya telah memasuki Asrama Haji Sukolilo Surabaya, pada sekitar pukul 12.00 WIB siang ini.

"Kami segera melakukan tes kesehatan, khususnya terhadap rombongan jemaah calon haji asal Pacitan, yaitu dengan mengambil sampel darah mereka satu persatu, yang selanjutnya diperiksa di laboratorium,” ucapnya sebagaimana dilansir Antara Minggu (07/07/2019).

Budi menjelaskan pemeriksaan kesehatan di Asrama Haji Sukolilo Surabaya adalah hal wajib yang dilakukan terhadap jemaah calon haji.

"Bedanya, pemeriksaan jemaah calon haji asal daerah lain tidak melalui tes darah di laboratorium seperti yang kami lakukan terhadap jemaah calon haji asal Pacitan," katanya.

Pemeriksaan Hepatitis A terhadap jemaah calon haji asal Pacitan di Asrama Haji Sukolilo Surabaya dilakukan oleh tim dari Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Surabaya.

Menurut dia, seandainya terdapat calon haji asal Pacitan yang terdeteksi mengidap Hepatitis A maka selanjutnya akan dirujuk ke rumah sakit untuk dilakukan pengobatan.

"Seandainya setelah melalui pemeriksaan laboratorium ada yang positif Hepatitis A tetap bisa berangkat ke Tanah Suci setelah mendapat pengobatan. Tentu nanti berangkatnya bersama kloter lain," katanya.

Pemeriksaan laboratorium, lanjut dia, tidak berlangsung lama, atau hanya setengah jam lalu bisa langsung diketahui hasilnya.

“Pemeriksaan ini hanya untuk memastikan agar jemaah bisa berangkat ke Tanah Suci dalam kondisi baik,” tuturnya.

Bagikan

RELATED NEWS