Tren pernikahan di Kecamatan Pacitan mengalami penurunan yang signifikan. Hal ini karena banyak dari calon mempelai menunda prosesi di masa pandemi COVID-19.

Kepala Kantor urusan Agama Kecamatan Pacitan Heri Siswanto, S.Ag, M.H. mengatakan “Pada tahun ini pasangan yang menikah mengalami penurunan, kalau bulan Juni seperti ini kalau tahun-tahun sebelumnya rata-rata mencapai 350 pasangan, sedangkan tahun ini pada bulan Juni hanya mencapai kurang lebih 200 pasangan saja”. ungkap Heri Siswanto kepada halopacitan.

“Kemudian pada bulan Syawal biasanya dalam satu bulan ada sekitar 150 pasangan, untuk bulan Syawal tahun ini hanya sekitar 52 pasangan”, imbuhnya.

Sebenarnya pernikahan adalah momen berharga bagi setiap pasangan pengantin bahkan cenderung mewah dalam proses pelaksanaannya. Hanya saja, di masa pandemi ini sebagian besar hanya ada ceremony kecil dan mengambil inti dari prosesi pernikahan.

Sejak Maret, hampir semua orang di dunia dihimbau untuk terus berada di rumah demi mencegah penularan COVID-19 . Berbagai gelaran termasuk pernikahan terpaksa ditunda. Mengingat seluruh kegiatan yang mengundang keramaian jumlahnya dibatasi.

Namun demikian Heri Siswanto juga belum berani memastikan apakah penurunan angka pernikahan tersebut dipengaruhi oleh faktor pandemi COVID-19 atau ada faktor lain .

“Untuk faktornya, belum bisa dipastikan apakah disebabkan oleh adanya COVID-19 ini apakah ada faktor lain, makanya untuk mengetahui hal tersebut dibutuhkan penelitian lebih lanjut.”, tambah Heri Siswanto

“Bagi yang ingin melaksanakan acara pernikahan pada masa pandemi, kami tetap melayani sesuai prosedur yang berlaku”. pungkasnya mengakhiri..