Nasi Besek, Menikmati Romantisme Tempo Dulu Sembari Menjaga Bumi

AZ - Kamis, 24 Oktober 2019 07:00 WIB
Nasi besek undefined

Pada masa lalu, setiap hajatan pasti ada nasi besek yang dibawa pulang. Menyantapnya menjadi hal paling dinanti nanti keluarga. Seiring waktu, sensasi menikmati nasi besek ini sudah hilang tergantikan nasi kotak yang berasal dari kertas ataupun plastik.

Kerinduan menikmasi sensasi tempo dulu ini jadi inspirasi sekaligus peluang yang ditangkap pasangan muda Tika dan Heri. Warga Pacitan yang tinggal Jl. Iskandardinata No. 12 RT02/ RW 07 Ngampel Kelurahan Ploso. Setelah cukup lama menekuni usaha kuliner di rumah, menu nasi besek pun mulai ditawarkan sejak empat bulan terakhir.

“Awalnya saya terisnpirasi untuk mencari makanan dengan bungkus yang alami dan tradisonal, sekaligus ingin berpartisipasi dalam program mengurangi limbah plastik, setelah melakukan pengamatan maka saya memilih nasi besek, karena nasi besek ini dulu sangat membumi dan bungkusnya juga bisa didaur ulang” ucap Heri kepada Halopacitan, Rabu (22/10/2019).

Nasi besek ini berisi beragam makanan. Selain tentu saja nasi, juga ada ayam bakar ,daging, atau nila sesuai pesana, juga ditambahkan menu iringan yaitu mi dan oseng kentang serta sambal. Menu-menu tersebut ditempatkan dalam daun pisang.

“Sengaja saya tidak sertakan sendok didalamnya karena sendok berbahan plastik, jadi akan menghilangan unsur alaminya,” kata Heri.

Harganya pun cukup terjangkau. Dengan harga Rp15.000, nasi besek Warung Makan Mbak Tika ini sudah bisa diantar ke pemesan. Pemasaran dilakukan dengan bekerjasama dengan biro wisata, blogger dan melalui media sosial.

“Untuk beseknya saya mengambil dari Trenggalek, sebenarnya saya ingin mengambil dari perajin lokal saja, akan tetapi belum mampu mencukupi kebutuhan besek yang saya harapkan. Selain itu kendala yang dihadapi di musim kemarau ini adalah mendapatkan daun pisang yang bagus” kata Heri menambahkan.

Selain menyediakan nasi besek Warung Makan Mbak Tika juga melayani prasmanan skala kecil 100-200 orang dengan alat hidang alami, ciri khas tempo dulu.

“Alhamdulillah nasi besek ini bisa diterima masyarakat baik lokal maupun wisatawan yang datang ke Pacitan, seringkali saya melihat mereka sebelum makan melakukan selfie dulu dengan nasi besek ini”. ujar Heri.

Bagikan

RELATED NEWS