Protes Kudeta Militer, Ribuan Warga Myanmar Turun ke Jalan

SP - Senin, 08 Februari 2021 23:41 WIB
Aung San Suu Kyi undefined

Akibat penggulingan kekuasaan sipil dan penahanan oleh junta militer terhadap pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi pekan lalu, seperti dilansir dari Trenasia.com Minggu( 7/2/2021) ribuan orang protes turun di jalan-jalan pada hari kedua di kota terbesar Myanmar pada Minggu, 7 Februari 2021.

Para pengunjuk rasa di Yangon membawa balon-balon merah “warna yang mewakili Liga Nasional Suu Kyi untuk Partai Demokrasi (NLD)” dan meneriakkan, “Kami tidak ingin kediktatoran militer! Kami ingin demokrasi!” dilansir Reuters.

Selain itu menjelang tengah hari, sekitar 100 orang juga berkumpul di kota pesisir Mawlamine di tenggara dan mahasiswa serta dokter berkumpul di kota Mandalay.

Adapun sehari sebelumnya, ribuan orang turun ke jalan-jalan di Yangon untuk mengecam kudeta oleh militer serta menuntut pembebasan pemimpin terpilih, Aung San Suu Kyi. Aksi itu merupakan demonstrasi pertama yang berlangsung di jalanan sejak para jenderal merebut kekuasaan pada Senin, 1 Februari 2021.

Para pengunjuk rasa mendesak militer membebaskan Suu Kyi sang peraih Nobel Perdamaian beserta para pemimpin Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) pimpinannya, yang telah ditahan sejak kudeta pada Senin.

“Diktator militer, gagal, gagal; Demokrasi, menang, menang,” teriak mereka.
“Melawan kediktatoran militer”, demikian tulisan di spanduk yang diusung oleh para peserta unjuk rasa. Banyak di antara mereka yang berpakaian warna merah khas NLD. Beberapa orang juga membawa bendera-bendera merah.

“Kami kehilangan kebebasan, keadilan, dan sangat membutuhkan demokrasi,” tulis seorang pengguna Twitter. “Tolong dengarkan suara Myanmar.”

Demonstrasi pada Sabtu merupakan tanda pertama kerusuhan jalanan di Myanmar, negara yang dalam sejarahnya diwarnai dengan serangkaian tindakan keras berdarah terhadap pengunjuk rasa.

Tidak hanya itu, demonstrasi anti kudeta pada Sabtu juga berlangsung di Melbourne, Australia, serta Taipei, ibu kota Taiwan.

Bagikan

RELATED NEWS