Remaja Kedungbendo, Dalami Seks Sehat, Hapus Pernikahan Dini

SP - Minggu, 10 November 2019 03:57 WIB
Kegiatan Penyuluhan Seks Sehat Pemuda Kedungbendo undefined

Kamis malam (07/11/2019) Balai Desa Kedungbendo, Kecamatan Arjosari Pacitan, dipadati oleh remaja-remaja yang antusias mengikuti Penyuluhan Kesehatan Remaja. Acara yang diprakarsai oleh Tim Puskesmas Kedungbendo ini mengangkat tema yang saat ini sedang booming, yaitu penghapusan pernikahan dini. Perwakilan remaja putra dan remaja putri dari tujuh dusun di Desa Kedungbendo tersebut mengikuti penyuluhan dengan semangat, juga berpartisipasi aktif dalam diskusi yang berlangsung.

Meningkatnya angka pernikahan dini dari tahun 2017 sampai dengan 2019 disebabkan oleh rendahnya pengetahuan dan ketaatan terhadap agama, kurangnya perhatian dan pengawasan orang tua serta media sosial. Oleh karena itu, gerakan penghapusan pernikahan dini di bumi 1001 goa ini terus digalakkan, salah satunya dilaksanakan di Desa Kedungbendo Kecamatan Arjosari Pacitan.

Acara diawali dengan cek kesehatan seluruh peserta yang hadir dalam penyuluhan tersebut. Di pintu masuk, petugas kesehatan telah siap dengan timbangan, tensimeter dan alat ukur lingkar pinggang. Setiap masing-masing peserta saat masuk diwajibkan mengisi daftar hadir dan melakukan timbang berat badan, dilanjutkan dengan mengukur lingkar perut, kemudian melakukan cek tekanan darah yang seluruhnya dilakukan oleh tim kesehatan Puskesmas Kedungbendo. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui rata-rata keadaan kesehatan remaja di Desa Kedungbendo.

Sri Murtini, yang didaulat sebagai pembicara pada malam itu memaparkan perkara pernikahan dini. Banyak aspek yang harus dipertimbangkan saat seseorang memutuskan untuk menikah. Dari kesiapan mental dan emosi hingga kemampuan mencukupi kebutuhan dalam keseharian Namun hal tersebut sering dikesampingkan, sehingga kasus hamil di luar nikah sering kali menjadi pemicu bahkan trend dilakukannya pernikahan dini.

“Jika terjadi pernikahan dini, maka tidak dipungkiri masih akan terjadi adu emosi, baik antara pasangan atau bahkan antara orang tua dan anak karena jarak umur dan orang tua dan anak yang hanya berkisar belasan tahun, hal tersebut kebanyakan belum mampu menumpuhkan rasa empati jiwa melindungi, mengayomi dan memimpin dari orang tua” ungkapnya. “Begitu juga permasalahan persalinan, banyak keracunan kehamilan karena usia ibu mengandung masih terlalu muda. Selain itu, kasus hamil di luar nikah yang identik dengan aib sering kali ditutupi sehingga serigkali mengabaikan pemeriksaan secara rutin, atau bahkan tidak periksa sama sekali. Itulah yang menjadi bahaya, karena jika terjadi keracunan kehamilan kemungkinan kematian ibu dan anak pun juga tinggi” terang Sri Murtini dalam penyuluhannya.

Dalam kesempatan itu, diskusi pun dibuka. Saat ditanyai pendapat mengenai pesetujuan tentang pernikahan dini, Melina Septiani, salah satu remaja yang hadir dalam penyuluhan tersebut memaparkan ketidaksetujannya. “Saya tidak setuju, dengan adanya pernikahan dini, karena kebanyakan remaja belum siap mental untuk menghadapi keseharian setelah menikah” ungkapnya.

Selain itu Sri Murtini, bidan yang kini juga bertanggung jawab dalam kesehatan remaja di Puskesmas Kedungbendo tersebut mengajak agar para remaja juga belajar tentang seks sehat. Seks sehat adalah pengetahuan yang meliputi kesehatan reproduksi (kespro), konsep gender, orioentasi seksual, tumbuh kembang remaja, hubungan seks, konsepsi kehamilan, hubungan sehat, seksualitas remaja penyandang disabilitas, hak anak dan remaja, pornografi, narkoba, bulliying, mitos kespro (kesehatan reproduksi) dan pernikahan anak. Remaja yang telah diberikan penyuluhan diharapkan akan menjadi tutor sebaya mengingat remaja lebih terbuka pada teman seusianya. Paham akan seks sehat akan membuat remaja berhati-hati dalam menjaga kehormatannya karena dalam seks sehat juga dikupas dampak fisik, psikologis, hubungan sosial, dan beberapa penyakit yang mungkin timbul .Oleh karena itu, Sri Murtini mengajak , “Marilah mulai sekarang kita tingkatkan semangat untuk menjadi remaja berkualitas dan jadilah kalian remaja pelopor hidup sehat”, tutupnya.

Bagikan

RELATED NEWS