Halopacitan, Pacitan&mdash;Dia tentu saja bukan seorang calon presiden atau calon wakil presiden yang kerap mendapat sambutan besar saat datang. Tetapi dia adalah sosok yang ikut melahirkan seorang presiden.
Dia adalah Siti Aminah. Perempuan yang menjadi guru pertama di SMAN 1 Pacitan. Mereka yang menyambut dan memeluknya dengan haru adalah bekas muridnya puluhan tahun lalu yang sedang berkumpul untuk menggelar reuni akbar.
Meskipun, tidak seluruhnya bisa mengenal murid yang pernah diajarnya, namun ketika beberapa alumni mengingatkan namanya, senyum lepas dan canda ringan pun ia lontarkan. Bahkan, berbicaranya juga masih cukup jelas, serta ingatannya pun masih cukup tajam.
Perempuan yang mengabdi sejak 1965 akhir hingga 1983 di SMAN Pacitan ini telah melahirkan generasi emas, salah satunya yaitu Presiden ke-6 Republik Indonesi, Susilo Bambang Yudhoyono yang lulus dari SMA ini pada tahun 1968 silam.
"Saya guru pertama kali di sini (SMAN 1 Pacitan) tahun 1965-1983, kemudian 1983-1989 saya di SMA 1 Magetan. Saya meluluskan siswa pertama kali itu tahun 1966, kedua 1967, dan SBY itu lulus tahun 1968," kata Siti Aminah, di sela-sela hadiri reuni akbar yang digelar di SMAN 1 Pacitan, Sabtu (16/02/2019).
Wanita 84 tahun ini patut berbangga salah satu anak didiknya bisa menjadi orang nomor satu di negeri ini. "Tentu saya sangat bersyukur," ucapnya
Ia mengatakan, SMAN 1 Pacitan dengan yang dulu sudah jauh berbeda, lebih baik dan lebih bagus yang sekarang. Ia berharap ke depan SMAN 1 akan semakin baik, semakin jaya dan bisa melahirkan generasi-generasi yang tentunya membanggakan Pacitan.
"Semoga terus jaya dengan diisi kegiatan-kegiatan yang disesuaikan keadaan zaman. Sekarang kan zamannya digital, semoga SMAN 1 ini bisa menyesuaikan," pungkasnya.
Terima kasih ibu, telah ikut mendidik anak-anak terbaik negeri ini
&nbsp;

Siti Aminah, salah satu guru pertama SMAN 1 Pacitan

Terima Kasih Bu Siti Aminah, Guru Kami….

Antara haru dan gembira menghiasi raut wajah perempuan yang berjalan dengan pelan. Di setiap langkahnya seperti tak henti-hentinya orang menghampirinya kemudian menyalaminya dengan taklim, memeluknya, hingga berfoto bersama.