Terpaksa Belajar di Rumah Karena Pandemi, Siswa Pacitan Kangen Kembali Sekolah

SP - Selasa, 05 Mei 2020 01:58 WIB
Ilustrasi: Siswa Kangen Pergi Ke Sekolah undefined

Pandemi COVID-19 telah melanda dunia, termasuk Indonesia. COVID-19 telah merubah ritme kehidupan termasuk kegiatan belajar mengajar di sekolah yang telah dijadwalkan. KBM (Kegiatan Belajar Mengaajar) di sekolah dan digeser belajar di rumah sejak 5 April sampai dengan 1 Juni 2020, rupanya membuat sebagian besar siswa merindukan sekolah mereka.

Senin (04/04/2020) halopacitan melakukan wawancara pada beberapa siswa. Rata-rata mereka mengaku libur sekolah kali ini justru membuat mereka hampir tak merasakan nikmatnya liburan. Alasannya bukan hanya karena peringatan menjaga jarak sosial atau social distancing yang mewajibkan mereka tinggal di rumah, tapi juga karena beban pekerjaan rumah (PR) dan ulangan harian, serta tugas rumah yang diberikan orang tua.

Ratri Chusnul Septiani (11), siswa kelas 5 SD Negeri 2 Pelem, Pringkuku Pacitan, mengaku pada awal kegiatan belajar di rumah, setiap hari diberi PR untuk 3-5 mata pelajaran. Guru memberikan tugas belajar hingga beberapa bab, tugas-tugas tersebut diberikan melalui WhatsApp Group.

“Awal libur sekolah dulu dikasih tugas belajar banyak banget untuk satu mata pelajaran, jadi pusing mikir karena pertanyaannya bisa sampai 30 soal. Itu setiap hari, bisa 3-5 mata pelajaran” kata Ratri.

Penyataan serupa disampaikan Handika Setianu Pribadi (15), siswa kelas 3 SMP Negeri 2 Punung, Pacitan. Setiap hari, Dika diberi PR untuk 4-5 mata pelajaran. Bentuknya pun beragam, mulai dari membuat rangkuman, makalah, hingga menjawab soal-soal.

“Gara-gara banyak PR, jadi enggak berani lama-lama ke luar kamar, karena harus terus pantau hp”, ujar Dika

Rata-rata siswa yang ditemui halopacitan juga mengaku lebih menyukai cara belajar-mengajar di sekolah normal daripada di rumah, seperti yang diberlakukan selama satu bulan lebih libur akibat wabah.

Saat ditanya alasannya, ada yang mengaku kangen bertemu teman sekelas atau se-grup, kangen dengan kegiatan ekstrakurikuler, dan ada juga yang kangen dengan uang jajan. Pasalnya, selama libur sekolah, praktis tidak mendapat uang jajan dari orang tua.

“Semoga wabah corona segera berakhir, Udah bosan di rumah, walaupun sekarang PR dari sekolah sudah berkurang, namun selama libur tidak dapat uang jajan. Jadi gimana bisa ke luar rumah buat jajan”, ujar Dika

Demikian juga dengan Ratri Chusnul mengaku lebih menyukai sistem sekolah normal daripada belajar dari rumah karena bisa bertemu dan berinteraksi langsung dengan guru dan teman-temannya.

“Walupun sekarang sudah tidak ada PR, namun saya lebih suka sekolah seperti biasa. Bisa bertemu teman, bisa bercanda, belajar juga ada guru. Kalau liburannya seperti ini terus, saya kapok” kata Ratri.

Bagikan

RELATED NEWS