Halopacitan, Kebonagung&mdash;Berdasarkan informasi yang didapat Halopacitan longsor terjadi pukul 14.00 WIB. Hujan yang terjadi sejak Jumat malam membuat tebing batu penopang SUTT berkapasiti 150 KVA setinggi 50 meter dan lebar 10 meter di Dusun Pule longsor.
Tidak ada korban jiwa dalam bencana tersebut namun dua tower SUTT Pembangkit Listrik Tenaga Uap &nbsp;Sudimoro&nbsp; ambruk dan&nbsp; patah. Hal ini menjadikan aliran listrik di Kota Pacitan mati total. Informasi yang belum bisa dikonfirmasi oleh Halopacitan, untuk memperbaiki tower yang ambruk membutuhkan waktu lama dan untuk mengatasi masalah sementara arus listrik akan dipindahkan jaringannya ke area SUTT lain agar aliran listrik tetap berjalan.
Marsudi (66), warga Dusun Betulo, Desa Bangunsari, Kecamatan Pacitan, mengatakan aliran listrik di wilayahnya mati sejak pukul 14.00 WIB. Dirinya belum mendapatkan kejelasan hingga kapan listrik bisa nyala kembali.
"Sudah sejak jam 14.00 WIB mati listrik. Katanya ada tower yang ambruk karena longsor," kata Marsudi kepada Halopacitan.&nbsp;
Sementara menurut Imam Supangat (52), warga Dusun Sedayu, Desa Kembang, Kecamatan Pacitan, matinya aliran listrik tidak hanya masalah penerangan saja tetapi juga menyebabkan pasokan air menjadi sulit karena pompa air tidak berfungsi.
"Untuk penerangan, kami menggunakan lampu emergency. Air yang justru jadi masalah,&rdquo; katanya kepada Halopacitan.&nbsp;
Imam berharap pihak terkait segera melakukan perbaikan agar aliran listrik segera pulih. Kejadian mati listrik terakhir kali terjadi saat banjir pada akhir November tahun lalu, selama empat hari. (IWE/Eric Arkan)

Tower SUTT Dusun Pule, Desa Ketepung, Kecamatan Kebonagung, Pacitan yang ambruk karena longsor Sabtu (20/01/2018)

Tower SUTT Ambruk Karena Longsor, Kota Pacitan Tanpa Listrik

Longsor melanda RT 03/ RW 09, Dusun Pule, Desa Ketepung, Kecamatan Kebonagung, Pacitan pada Sabtu (20/01/2018). Dua tower Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) ambruk mengakibatkan aliran listrik ke Kota Pacitan terputus