Walau Mundur, Kartini-an MI GUPPI Berlangsung Meriah dan Semangat

AZ - Sabtu, 27 April 2019 11:53 WIB
Pawai becak memperingati Hari Kartini oleh MI GUPPI undefined

Halopacitan, Arjosari— Peringatan Hari Kartini sedianya dilaksanakan setiap tanggal 21 April di MI GUPPI Jatimalang terpaksa diundur 27 April karena adanya persiapan untuk ujian nasional bagi siswa-siswi kelas VI. Namun hal itu tidak mengurangi kemeriahan acara.

Menggambil tema Gelar Budaya Bhineka Tunggal Ika, peringatan yang biasanya dilakukan di area madrasah dengan menggelar pentas seni tersebut tahun ini diganti dengan pawai budaya.

Muhammad Irkham Kepala Sekolah MI GUPPI mengatakan peringatan dengan pawai karena sekalian dengan acara perpisahan siswa baik yang berada di MI GUPPI, RA Bustanus Subban maupun Madrasah Diniyah Darul Ulum yang masih menjadi satu kesatuan dalam dunia pendidikan di MI GUPPI.

Dia juga tidak menutupi pawai ini juga dijadikan ajang promosi bagi siswa baru yang akan mencari sekolah terutama tingkat dasar.

"Jadi, acara ini juga sebagai bentuk pengenalan sekolah kami kepada warga masyarakat Arjosari bahwa di Kecamatan Arjosari ada sebuah sekolah madrasah tingkat dasar yang berprestasi baik dalam bidang akademik, kesiswaan maupun extrakulikuler-nya hingga tingkat kabupaten. Bahkan, jika dibanding dari sisi kegiatan maupun layanan kami selangkah lebih maju daripada yang lain," ucapnya.

Irkham menyebutkan bahwa MI GUPPI Purwodadi Jatimalang mempunyai prestasi yang membanggakan di tingkat kabupaten. "Beberapa contohnya adalah Juara I lomba drum band tingkat SD/MI Se-kabupaten Pacitan tahun 2019, Juara III lomba rebana tingkat SD/MI Se-kabupaten Pacitan tahun 2019 dan juga salah satu siswa kami mendapat penghargaan peraih nilai tertinggi mata pelajaran matematika kecamatan Arjosari pada UN 2018 kemarin," sambung Irkham.

Salah seorang wali murid Hadi Sabarno yang turut mengawal sepanjang pawai menyatakan kepuasannya atas pawai yang berlangsung hari ini. "Semua berjalan lancar dan aman. Anak-anak juga tampak bahagiam,” ucapnya.

Hadi yang tiga anaknya bersekolah di MI GUPPI tersebut mengaku tidak berkeberatan atas biaya yang harus dikeluarkan. Menurutnya iuran per-anak Rp 15.000 sangat murah mengingat kegiatannya yang meriah.

"Tadi ada 30-an becak, menurut salah satu pengemudi disewa Rp 40.000. Kemudian becak-becaknya tadi pagi dihias oleh guru dan beberapa wali yang membantu termasuk saya," jelas Hadi.

Hadi juga mengaku senang bisa menyekolahkan anaknya di MI tersebut. Menurutnya biaya sekolah tidak mahal, ada angkutan antar jemput dan yang pasti prestasi sekolah maupun siswa-siswinya cukup membanggakan. "Sekolah ini punya prestasi mentereng walaupun di desa,” jelas Hadi.

Bagikan

RELATED NEWS