Kemarau panjang tahun ini benar-benar mengeringkan sebagian besar Kabupaten Pacitan. Berbagai upaya dilakukan untuk mengatasi masalah ini, salah satunya bermunajat kepada Allah, Sang Penguasa Alam. Seperti yang dilakukan masyarakat Kecamatan Ngadirojo Jumat (25/10/2019) yang menggelar Sholat Istisqa atau sholat meminta hujan.

Sejak pagi hari, masyarakat sudah mulai berduyun-duyun memadati lapangan Ngadirojo tempat akan digelarnya sholat. Tidak kurang 500 warga masyarakat Ngadirojo mengikuti ibadah yang dimulai pada 08.00 WIB hingga 09.30 WIB. Semuanya dengan khidmat menyatukan doa, memohon ampun kepada Sang Pencipta atas segala kerusakan yang telah dilakukan selama ini.

“Semoga Allah menurunkan hujan yang bermanfaat bukan musibah dalam masyarakat kami juga memohon muhasabah dari Allah dengan terus berigstifar” ungkap Senjawati susai sholat.

Dia merasakan bagaimana beratnya kemarau ini. Meski bantuan air terus datang, tetapi masih jauh dari cukup/ “Sebernarnya sudah terhitung 400 kubik penyaluran air yang dilakukan ke masyarakat, tetapi itu belum merata” sambungnya.

Ustads Moh. Jamil dalam khotbahnya menghimbau agar manusia memperbaiki hubungan dengan Allah dan alam. Menurutnya, langkanya air hingga terjadi kekeringan ini juga dapat terjadi karena tidak seriusnya dalam menjaga keseimbangan alam.

“Kebakaran hutan dan penebangan liar terjadi semakin marak, konsumsi air yang berlebihan pada masa lalu tanpa memperkirakan kebutuhan di masa mendatang. Kekeringan juga dapat disebabkan karena masyarakat tidak merawat sumber air secara baik,” katanya.