Waspadai! 8 Tanda Bunuh Diri Finansial yang Mungkin Anda Alami

Redaksi Daerah - Kamis, 05 September 2024 18:20 WIB
8 Tanda Anda Sedang Menghancurkan Keuangan Pribadi (Freepik)

JAKARTA – Perlu Anda ketahui bahwa memiliki keterampilan dalam manajemen keuangan bukan hanya kunci sukses dalam menjalankan bisnis, tapi sangat penting dalam kehidupan pribadi kita. Di dunia yang penuh ketidakpastian ini, kemampuan untuk mengelola keuangan dengan bijak dapat menentukan kestabilan finansial Anda di masa depan.

Kemampuan mengatur keuangan dengan baik menunjukkan seseorang telah dewasa. Meskipun perencanaan keuangan terdengar mudah diucapkan, praktiknya sering kali sulit dilakukan.

Bunuh diri secara finansial tidak terjadi secara tiba-tiba. Ini adalah hasil dari akumulasi kesalahan keuangan di masa lalu. Sayangnya, tidak banyak orang yang benar-benar berusaha untuk memperbaiki keadaan ekonominya, yang ada justru berakhir dengan kemiskinan.

Tanda Sedang Bunuh Diri Secara Finansial

Berikut beberapa tanda jika Anda sedang bunuh diri secara finansial:

1. Pemalas

Jika setelah bekerja lalu pulang dan tidak ada tanggung jawab lain yang perlu diselesaikan, itu bisa dianggap sebagai tanda kemalasan. Meskipun terdengar aneh, ini memang benar. Artinya, masih ada waktu produktif sekitar lima jam sebelum tidur, tetapi kalian memilih untuk tidak melakukan apa pun.

Malas tidak hanya terjadi saat berbaring sambil bermain smartphone. Kemalasan juga bisa diartikan sebagai kurangnya ambisi. Dengan kata lain, tidak melakukan sesuatu untuk meningkatkan pendapatan berarti melawan prinsip kemandirian ekonomi, yang pada akhirnya mendekatkan kalian pada kehancuran finansial.

Ketika memiliki banyak waktu luang, jangan sia-siakan waktu tersebut. Sebaiknya gunakan waktu tersebut untuk mempelajari sesuatu yang bermanfaat. Kalian bisa menjadikan hobi sebagai investasi, karena selalu ada orang lain yang akan menghargai karya kalian.

2. Mempermainkan Masa Depan

Tanggung jawab mampu menjaga ambisi tetap sehat, tujuan tetap realistis, dan selalu berpikir ke depan. Menghabiskan uang dan menikmati hidup boleh saja dilakukan, tapi jangan terus menerus. Jangan cepat puas dengan kekayaan yang dimiliki. Gaya hidup hedonis adalah racun bagi masa depan. Nikmati waktu yang ada, tetapi jangan lupa untuk terus bekerja keras demi kemajuan.

Atur hidup Anda, tetapkan tujuan, dan buat strategi agar tujuan tersebut bisa menjadi kenyataan. Penting untuk meluangkan waktu dan memikirkan apa yang ingin dicapai. Kegagalan bukanlah bentuk pemborosan uang dan waktu, asalkan kalian memperoleh sesuatu yang bermanfaat untuk masa depan.

3. Punya Anak Saat Finansial Belum Stabil

Jika Anda berencana untuk membesarkan anak dengan baik, pastikan terlebih dahulu memiliki keuangan yang stabil dan cukup waktu untuk merawatnya. Tanpa keuangan yang stabil, secara tidak langsung Anda memberikan contoh yang kurang baik kepada anak.

Pepatah mengatakan, buah tidak jatuh jauh dari pohonnya, dan kebiasaan finansial yang buruk dapat diwariskan. Memberikan jaminan kesehatan, pakaian, dan pendidikan untuk anak bukanlah hal yang murah. Jika dihitung, biaya tersebut dapat mencapai miliaran sepanjang hidup, namun ini penting demi masa depan yang lebih baik.

Pertimbangkan betapa mahalnya beberapa biaya tersebut sebelum memutuskan untuk memiliki anak. Jika Anda benar-benar ingin memiliki keluarga yang sejahtera, prioritaskan karier terlebih dahulu, dan gunakan keinginan ini sebagai motivasi untuk mencapai masa depan yang layak.

4. Masih Bergantung Secara Finansial

Keluarga dan teman tentu bersedia membantu, tetapi hidup bergantung pada bantuan mereka bukanlah cara yang baik. Setiap orang memiliki batas kesabaran, dan tidak ada yang akan terus memberikan toleransi jika Anda dan mereka tidak kompeten.

Cepat atau lambat, hubungan Anda dan mereka akan memburuk jika tidak segera mulai hidup lebih produktif. Saat meminjam uang, lakukan sesuatu dengan sungguh-sungguh agar situasi tersebut tidak terjadi.

Buatlah perhitungan untuk mengurangi pengeluaran dan pikirkan cara untuk menambah penghasilan. Anda harus berani jujur bahwa sedang menghadapi masalah serius.

5. Salah Pilih Tempat Tinggal

Tinggal di tempat yang tidak mampu kalian bayar atau yang tidak nyaman adalah salah satu kondisi yang bisa menyebabkan kerugian finansial yang serius. Jika kalian menggunakan kendaraan pribadi untuk berangkat kerja setiap hari, masalah keuangan mungkin akan muncul.

Untungnya, masalah seperti ini bisa diatasi, misalnya dengan menumpang. Seringkali, masalah utama adalah pengeluaran yang melebihi pemasukan. Contohnya, membeli rumah yang mahal tetapi tidak memiliki akses yang memadai.

Gaya hidup seperti ini dapat memicu masalah lain jika tidak diperhitungkan dengan baik. Jika Anda memang tidak punya cukup uang untuk membeli sesuatu, Anda memiliki kesempatan untuk mengatakan tidak. Pilih rumah yang benar-benar bisa Anda beli, dan anggap itu sebagai investasi.

6. Bayar Utang dengan Pinjaman

Meskipun kondisi keuangan sedang sulit, hindarilah membayar utang dengan mengambil pinjaman baru. Meskipun tampaknya solusi yang mudah, hal ini justru dapat memperburuk kondisi keuangan Anda dengan lebih cepat.

7. Sering Judi

Perjudian adalah tindakan yang dapat membuat Anda kecanduan. Ketika Anda memiliki uang lebih, ada kecenderungan untuk menggunakannya dalam perjudian dengan harapan mendapatkan keuntungan lebih. Masalahnya, menang dalam perjudian hampir tidak mungkin, dan ini justru dapat menyebabkan hilangnya kontrol.

Lebih baik simpan uang Anda dalam bentuk tabungan sebagai investasi. Dengan cara ini, uang Anda akan bertumbuh secara bertahap.

8. Selalu Mengandalkan Kredit

Mengandalkan kredit secara terus-menerus adalah salah satu bentuk tidak bertanggung jawab finansial. Banyak cerita yang berakhir buruk karena situasi ini, dengan hasil sering kali berakhir dalam daftar merah.

Masa depan memang tidak dapat diprediksi, dan ini benar adanya. Jika Anda terus menerus meminjam uang dari sumber seperti rentenir, Anda tidak akan memiliki simpanan. Lalu, bagaimana jika suatu saat Anda mendapati diri Anda tanpa uang sama sekali? Tidak akan ada solusi lagi.

Untuk menghindari hal ini, mulailah hidup sederhana dari sekarang. Fokuslah pada keseimbangan keuangan, dan pertimbangkan setiap peluang kecil untuk menghasilkan uang tambahan. Tanyakan kepada atasan apakah ada pekerjaan lembur yang bisa dilakukan. Setelah itu, mulailah menyisihkan dana untuk keperluan darurat.

Pada akhirnya, cara paling efektif untuk mencegah bunuh diri secara finansial adalah dengan mengelola keuangan secara bijak. Mulai sekarang, atur pekerjaan dan waktu secara seimbang, sehingga pendapatan dan pengeluaran dapat berjalan selaras. Memang tak mudah untuk dilakukan, perlu motivasi diri yang kuat untuk menjaga semuanya tetap berjalan.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Distika Safara Setianda pada 01 Sep 2024

Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 05 Sep 2024

Editor: Redaksi Daerah

RELATED NEWS