Wow, Guru SD Ini Jadi Salah Satu Wasit Perempuan di Ajang Olimpiade Tokyo 2020

Rahmat Deny - Senin, 23 Agustus 2021 10:59 WIB
Qomarul Lailah, salah satu wasit perempuan di ajang Olimpiade Tokyo 2020

Olimpiade Tokyo 2020 telah usai. Meninggalkan prestasi dan kisah-kisah unik didalamnya. Selain atlet yang telah menyumbangkan prestasi medali emas bagi Indonesia pada cabang olahraga bulu tangkis ternyata salah satu wasit perempuan pada cabang olah raga tersebut adalah seorang guru SD dari Surabaya Jatim. Menariknya lagi, Ia adalah guru SD yang mengampu mata pelajaran Bahasa Inggris, bukan olahraga.

Qomarul Lailah adalah Guru SD Negeri Sawunggaling 1, Kota Surabaya, Jatim terpilih menjadi wasit perempuan di ajang bergensi Olimpiade Tokyo 2020 pada 23 Juli hingga 8 Agustus 2021. Terpilihnya Li sapaan akrabnya, melalui perjuangan dan kemauan kerasnya untuk terus belajar.

"Awalnya saya tidak tertarik menjadi wasit lantaran tidak memahami olahraga badminton," kata Qomarul Lailah, menceritakan pengalamannya saat kali pertama menjadi wasit di Surabaya, seperti dilansir dari kominfo.jatimprov.go.id Senin (23/8/2021).

Namun, setelah memperdalam pengetahuannya, Lia pun menjadi tertarik untuk mencoba ikut pelatihan dan menjalani ujian tingkat provinsi. Hasilnya, ibu dua anak ini lulus. Kelulusannya itu tak lantas membawa mulus dalam menjadi wasit profesional.

"Sampai para pemain berteriak kok begitu wasitnya, ada yang bilang ini wasit lulusan mana harus sekolah wasit lagi. Lalu dengan tetap optimistis, saya terus belajar hingga saya terus membaca buku berjudul Law of Badminton. Buku itu memang segala aturan dan instruksi dalam Bahasa Inggris," ucapnya menyampaikan salah satu pengalamannya saat menjadi wasit..

Pengalaman tersebut tidak membuatnya putus asa , perempuan kelahiran Surabaya 24 September 1977 ini terus berjuang mengikuti berbagai ujian nasional di berbagai ajang. Usahanya pun tidak sia-sia. Dirinya bisa bangga disejajarkan dengan wasit dunia yang lebih senior mengingat Lia baru lulus BWF Certificated tahun 2017, sedangkan penugasan akhir tahun 2018.

Lia menjelaskan seluruh ilmu yang diperolehnya, juga diimplementasikan di sekolah tempatnya mengajar. Ia pun mengaku anak-anak tersebut selalu dilatih selalu agar selalu disiplin, percaya diri dan pantang menyerah. Menurut dia, itu yang menjadi poin pentingnya dalam meraih kesuksesan.

Walaupun sudah sukses menjadi wasit profesiaonal, ia tak melupakan kewajibannya sebagai pendidik. Selama bertugas di Tokyo, disela-sela waktu iapun masih bisa mengajar dengan daring tiap hari dengan pengaturan, kalau tugas wasit pagi ngajar daringnya sore, kalau wasitnya sore ngajarnya pagi.

Agar tetap mendapatkan kepercayaan yang lebih lagi dari berbagai pihak di federasi badminton dunia (BWF) sebagai wasit, ia harus lebih meningkatkan kemampuan diri dalam hal memimpin pertandingan.

Sedangkan sebagai guru, ke depannya ia ingin lebih meningkatkan keprofesionalan diri agar dapat mengantarkan siswa-siswa saya lebih percaya diri dan bisa berprestasi mendunia khususnya dalam bidang bahasa Inggris atau bidang yang lainnya sesuai kemampuan mereka.

Editor: SP

RELATED NEWS