
1.700 Lebih Lulusan SD Pacitan Belum Terlacak Melanjutkan Sekolah di Mana
Sebanyak 7.171 siswa lulus SD/MI di Kabupaten Pacitan pada 2018 ini, tetapi dari jumlah itu baru 5.254 siswa yang terlacak melanjutkan ke tingkat sekolah menengah pertama (SMP/MTs). Sisanya belum diketahui hingga dikhawatirkan mereka tidak bisa melanjutkan pendidikan.
Halo Pendidikan
Halopacitan, Pacitan—Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan, Drs. Daryono, MM mengatakan dari lulusan SD/MI tahun 2018 baru terjaring 5.254 siswa yang melanjutkan sekolah. "Jadi masih ada 1.727 siswa yang belum terlacak, apakah dibawa ortunya keluar kota dan sebagainya," ujarnya, Jumat (06/07/2018).
Berdasarkan data yang masuk di Dinas Pendidikan hingga 5 Juli 2018, dari jumlah siswa 5.254 yang melanjutkan sekolah, tertampung diberbagai sekolah baik negeri maupun swasta," Di SMPN ada 4.717 anak, SMP swasta 422 anak, MTsN 245 dan MTs swasta ada 70 anak sementara ini," imbuhnya
Lebih lanjut Kepala Dinas Pendidikan mengatakan, pihaknya akan bekerjasama dengan instansi terkait untuk mendapatkan data anak-anak tersebut.
"Siswa yang belum terlacak ini nanti akan kita lacak mulai dari sekolah asal, desa dan juga kecamatan akan mendata, tetapi prosesnya tidak sebentar," katanya
Sehingga nanti angka antara jumlah kelulusan dan penerimaan harus seimbang yang menunjukkan seluruh siswa tercover atau melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya.
"Jadi bagi anak yang tidak tercover di sekolah manapun, maka kewajiban pemerintah daerah untuk membujuk melalui desa dan juga kecamatan, sehingga data tersebut masuk di Dinas Pendidikan, dan akan kami tampung mereka serta akan dimasukkan ke sekolah-sekolah yang pagunya belum terpenuhi," terangnya
Dinas Pendidikan pun juga memberikan beberapa alternatif kepada siswa yang belum terjaring di sekolah manapun dengan alasan letak geografisnya sangat jauh, sehingga anak tidak mau sekolah dengan mendirikan kelompok belajar sebagai upaya kebijakan pendidikan non formal.
"Nanti akan diberikan kelompok-kelompok belajar atau Kejar Paket B, di daerah yang mudah dijangkau anak-anak atau didekatkan sehingga memudahkannya dalam bersekolah, jadi pemerintah pun selalu memberikan solusi," tutupnya. (Sigit Dedy Wijaya).
