Halopacitan, Pacitan—Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Kabupaten Pacitan H.M. Nurul Huda menyampaikan, mereka yang berisiko tinggi ini akan mendapatkan pendampingan khusus.
"Semua calon jemaah haji memenuhi syarat, tetapi ada yang perlu dilakukan pendampingan bagi calon haji yang berisiko tinggi," katanya, pada sambutan sebelum pemberangkatan calon haji di Gedung Pendopo Kabupaten Pacitan, Selasa (31/07/2018).
Nurul Huda menerangkan, selain karena faktor usia di atas 60 tahun, beberapa dari mereka juga memiliki penyakit bawaan.
"Seperti diabetes ataupun hipertensi, sehingga perlu perbekalan obat selama 41 hari dalam melaksanakan ibadah haji di tanah suci," terangnya.
Penyelenggara haji di Kabupaten Pacitan, lanjut Nurul Huda, telah mempersiapkan segala keperluan bagi jemaah risiko tinggi ini, terutama perbekalan obat-obatan.
Dari jadwal yang sudah ditentukan, calon jemaah haji akan berangkat menuju ke asrama haji Sukolilo Surabaya pada 31 Juli dan kembali pada tanggal 11 September 2018.
Sementara, Khabib Tolib (72), salah satu calon jemaah haji mengatakan walaupun kondisi fisiknya lemah dan memakai kursi roda, ia mengaku siap dan kuat untuk menunaikan ibadah haji. "Saya tidak kuat jalan karena sakit, makanya pakai kursi roda dan insyaallah nanti kuat di sana, karena ini berangkat juga didampingi istri," ujarnya sebelum berangkat. (Sigit Dedy Wijaya)