
3.012 Warga Pacitan Menganggur, Apakah Sudah Mengkhawatirkan?
Sebanyak 3.012 warga usia kerja di Kabupaten Pacitan menganggur, namun jumlah ini dinilai kondisi tersebut masih belum mengkhawatirkan meski juga tidak bisa dianggap remeh.
Halo Berita
Halopacitan, Pacitan—Berdasarkan survey angkatan kerja nasional yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) Pacitan pada Agustus 2017, jumlah total angkatan kerja di Kabupaten ini mencapai 352.292 jiwa. Jumlah itu terdiri dari laki-laki sebanyak 191.932 dan perempuan 160.360 jiwa.
Dari jumlah angkatan kerja tersebut yang sudah bekerja sebanyak 349.280 jiwa, dengan rincian laki-laki sebanyak 190.102 jiwa dan perempuan 159.178 jiwa. Dan total pengangguran terbuka sebanyak 3.012, terdiri dari laki-laki 1.830, dan perempuan 1.182. Angka ini cukup kecil karena hanya 0,91% dari total angkatan kerja yang ada. Jauh di bawah Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Nasional 2018 yang mencapai sebesar 5,13%
"Yang paling banyak itu pekerja bukan menerima upah atau setengah menganggur, kalau menurut data BPS 2016 itu ada 12.000. Misalnya petani, kan tidak mendapat upah, setelah panen usai beralih ke pekerjaan lain atau menunggu dapat kerja, kemudian pekerja yang hanya bekerja 2-3 jam saja tetapi penghasilan lebih besar dari UMP, apa pengangguran itu?" kata Drs. Witjaksono Mahargo, Kepala Bidang Ketenagakerjaan dan Transmigrasi di Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Pacitan Senin (29/30/2018).
Dia mengatakan jika melihat data-data yang ada, pengangguran di Pacitan belum terlalu mengkhawatirkan. Meski demikian, juga tidak bisa dianggap sepele karena jika tidak diatasi sedini mungkin, akan menjadi problem di masa depan.
Oleh karena itu pihaknya gencar membuka lapangan pekerjaan melalui kegiatan kewiraswastaan, dengan membentuk wirausaha baru dengan harapan bisa mengurangi dan menekan angka pengangguran.
"Itu kita catat sebagai penempatan untuk non formal, bukan jadi pekerja tetapi jadi pengusaha dan hampir tiap tahun kita banyak memberikan penempatan. Dan kegiatan kita itu langsung di danai oleh APBN. Nanti 6 November kita ada pelatihan kewirausahaan 40 orang di Desa Karanganyar," katanya.
Dalam melaksanakan hal tersebut, pihaknya juga selalu berkoordinasi dengan desa, tentang siapa saja yang memiliki minat, bakat pada bidang-bidang tertentu untuk diberi pelatihan maupun pembinaan.
"Kita ikuti juga pemberdayaan, potensi sumber daya manusia maupun alamnya, kira-kira usaha apa yang bisa dibuka di wilayah itu dan bisa berkelanjutan, jadi bukan begitu pelatihan terus selesai tidak, tapi ada pasca pembinaan setelah pelatihan dan itupun tergantung orangnya punya kesungguhan atau tidak," imbuhnya.
