Pengambilan Sumpah Jabatan dan Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Pacitan terpilih, Indrata Nur Bayu Aji dan Gagarin oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dilaksanakan di gedung Negara Grahadi, pada Senin sore, 26 April 2021.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa berpesan untuk selalu berkomunikasi dengan bupati sebelumnya sebagai mentor dan berbagi pengalaman untuk membangun kota Pacitan ke depannya.
“Perlu kita sampaikan Bapak Bupati Indrata, bahwa ada proses yang seringkali butuh mentor, Panjenengan sudah punya mentor yang handal yaitu adalah Bapak Indartato. Sehingga proses pembangunan di Pacitan yang sangat sering dapat penghargaan itu, Insha Allah tidak susah karena mentornya ada di Pacitan”, ucap Khofifah pada saat memberi sambutan seusai melantik Bupati dan Wakil Bupati Pacitan terpilih periode 2021 – 2024 yang disiarkan live di Youtube Pemkab Pacitan.
Sebagai sebuah Standar Operasional Prosedur (SOP) Pemerintahan, Khofifah menyampaikan bahwa musrenbang kabupaten yang sudah ditetapkan dan terintgrasi dengan propinsi dan pusat diharapkan keberlanjutan pembangunan bisa dimaksimalkan.
“Oleh karena itu maksimalisasi dari ikhtiar-ikhtiar ini, saya mohon bisa diteruskan, dilanjutkan, dikembangkan, dipercepat pelaksanaannya”, ucapnya.
Pada kesempatan tersebut orang nomor satu di Jawa Timur ini menyampaikan ada empat prioritas dalam pembangunan, yaitu keberlanjutan pembangunan infrastruktur di masing masing daerah. Ia mengambil contoh bendungan Tukul Pacitan.
“Setelah diresmikan bendungan tukul, mungkin sisi pariwisata mana yang bisa dikembangkan, proses irigasi titik mana yang akan dikembangkan, kemudian debit air yang bisa dimungkinkan untuk menjadi bagian dari sumber listrik. Infrastruktur-infrastruktur lain tentu masing-masing akan berseiring dengan upaya kapasitas fiscal daerah, kapasitas fiscal nasional dan program-program priorita”, jelasnya.
Lebih lanjut prioritas yang lain adalah kewaspadaan terhadap bencana alam harus dilakukan secara berganda, karena setiap bencana alam beresiko kemungkinan terhadap penambahan kemiskinan.
“Bahkan kalau indeks resiko bencana bisa berdampak sampai 80% tambahan kemiskinan ketika terdampak bencana”, ucapnya.
Prioritas selanjutnya adalah peningkatan sumber daya manusia (SDM). Pada bagian ini Khofifah menyampaikan pesan Presiden Jokowi terkait kualitas SDM dan daya saing.
“Presiden menyampaikan bahwa kualitas SDM dan daya saing, beliau ingin memastikan bisa diitervensi antara lain lewat tiga hal: penurunan angka kematian ibu, penurunan angka kematian bayi dan penurunan stunting”, katanya.
Terakhir adalah prioritas penurunan angka kemiskinan. Khofifah menyampaikan dampak pandemic COVID 19 beresiko meningkatkan angka kemiskinan terutama dipedesaan.
“Angka TPT (Tingkat Pengangguran Terbuka) di Pacitan kategori sangat rendah. Pada posisi seperti itu ketika kemudian ada yang jenis usaha tertentu mengurangi tenaga kerja maka kenaikan pengangguran akan lebih signifikan”, ucapnya.
Tidak kalah pentingnya adalah penanganan penyebaran COVID 19, terkait hal itu Ia berpesan untuk menerapkan protokol kesehatan, tetap memakai masker, menjaga jarak yang aman, dan mencuci tangan.
“Pada posisi sekarang ini, kewaspadaan dan kehati-hatian harus tetap kita jaga”, pungkasnya.