Halopacitan, Pacitan— Kapolres Pacitan AKBP Setyo K Heriyatno, melalui Wakapolres Pacitan, Kompol Hendri Sulistiawan, mengatakan operasi ketupat akan dimulai serentak pada 8 Juni hingga 25 Juni 2018.
Polres Pacitan akan menurunkan 231 personel mereka. Sedangkan personil lainnya kurang lebih berkisar 350 personel akan terdiri dari unsure TNI dan pemerintah daerah.
"Operasi Ketupat ini merupakan operasi kemanusiaan, di mana tanggung jawab ini bukan dari kepolisian saja, tapi instansi terkait juga ikut membantu. Operasi Ketupat ini bukan hanya antisipasi arus mudik maupun balik saja tapi juga untuk stabilitas harga pangan dan antisipasi ancaman teroris," kata Wakapolres seusai rakor lintas sektoral di Gedung Graha Bhayangkara, Rabu (30/05/2018)
Untuk meningkatkan pengawasan dan pengamanna, selama Operasi Ketupat akan didirikan sejumlah pos termasuk tiga Pos Keamanan (Pospam), Pos Pantau dan Pos Pelayanan (Posyan).
"Dari tiga pos pengamanan itu salah satunya Posyan (pos pelayanan) yang ditempatkan depan Gasibu kemudian pospam lainnya ada di Terminal dan Punung, sedangkan Pos Pantau ada di Klayar, karena pada tempat tersebut termasuk tempat sentral,"ujarnya
Lebih lanjut Wakapolres mengatakan, Berkaca dari tahun lalu untuk mengurai kemacetan ditempat-tempat wisata, Polres Pacitan sudah siapkan tim urai, kemungkinan nanti akan menggunakan sistim buka tutup yang akan dilaksanakan oleh Kasat Lantas,
Wakil Bupati Yudhi Sumbogo pada kesempatn yang sama menambahkan, untuk kesiapan jalan baik jalan provinsi dan nasional memang sudah bagus namun untuk jalan kabupaten masih ada beberapa titik yang memang perlu diperhatikan kerena belum tuntas dikerjakan di tahun 2018.
Untuk mengkoordinasi agar dalam pengamanan, baik sebelum maupun sesudah Lebaran supaya bisa berjalan dengan baik, Pemkab bekerjasama dengan para stakeholders yang ada di Kabupaten Pacitan,
Mengenai antisipasi membludaknya pasar tumpah Wabub mengatakan, dari Polsek setempat yang bekerjasama dengan Dishub dan juga masyarakat setempat untuk menata agar tidak terjadi kemacetan,
"Jadi setiap Polsek yang ada di kecamatan mereka melibatkan dari masyarakat setempat untuk menata, seperti di Arjosari, Arjowinangun dan sebagainya dan mudah-mudahan itu berjalan dengan baik," imbuhnya
Sementara Budi Harisantoso, ST.MT, Kepala Seksi UPT Pembangunan Jalan dan Jembatan (PJJ) Dinas PU dan Bina Marga Pemprov Jatim Wilayah Pacitan, mengatakan untuk jalur Provinsi tinggal di Gemaharjo masih dalam Proses lelang sepanjang 400 meter,
"Karena masih dalam proses lelang walupun belum diaspal sudah bisa dipakai untuk mudik, kemungkinan kontrak mulai awal Juli dan kami pun ada pemeliharaan sebelum dikontrak, agar tidak berdebu,"ujarnya. (Sigit Dedy Wijaya)