Halopacitan, Pacitan—Delapan orang anggota SACPA yang diberangkatkan yakni, May Widhiyastuti, Umi Royani, Ariesta Maharani, Anang Setiawan, Aryasa Yusuf Pratama, Johan Adiyatma Baktiar, Deasylina da Ary, dan dipimpin langsung oleh Agung Gunawan selaku Direktur SACPA.
Diketahui, National School of Drama (NSD) adalah sekolah teater tertua di New Delhi India di bawah Kementerian Kebudayaan Pemerintah India. NSD ini adalah salah satu lembaga pelatihan teater terkemuka di dunia dan satu-satunya di India. Dan secara rutin menyelenggarakan festival yang bertaraf internasional, yaitu Festival JashneBachpan.
Festival JashneBachpan adalah festival teater internasional untuk anak-anak dan diselenggarakan oleh bidang Teater-In-Education Company. Sejauh ini, festival tersebut telah diselenggarakan sebanyak sembilan kali.
"Dalam festival ini ditampilkan karya-karya dari berbagai kelompok teater yang bekerja dengan dan untuk anak-anak, dari berbagai negara dan bahasa," ujar Dr. Deasylina da Ary, saat dihubungi Halopacitan, Kamis (15/11/2018).
Dalam kesempatan tersebut, delapan orang anggota SACPA yang merupakan perkembangan dari Pradapa Loka Bhakti akan menyajikan karya berjudulu 'Dry Leaf' yang merupakan karya Agung Gunawan. “Proses latihannya telah dimulai sejak tiga tahun yang lalu. Karya ini juga pernah dibawa ke Australia pada bulan April 2018 yang lalu," terang Deasy.
Dr. Deasylina da Ary menjelaskan, mengapa kegiatan budaya SACPA di Jasnebachpan ini penting karena India dan Indonesia selama dua milenium telah tersambung baik dalam budaya maupun perniagaan. Agama Hindu, Budha dan kemudian Islam pergi ke Indonesia dari pantai India. Seni rakyat dan drama Indonesia didasarkan pada cerita dari epos besar Ramayana dan Mahabharata.
"Ini adalah kesempatan langka bagi anggota SACPA, yang tumbuh dengan kisah Ramayana dan Mahabarata, mengunjungi India dan bertukar apa yang mereka tawarkan dan apa yang mereka terima melalui kegiatan artistik di Festival JashneBachpan,'' imbuh Deasylina mengakhiri.