Halopacitan, Pacitan
Hujan yang masih mengguyur wilayah di Pacitan membuat ancaman tanah longsor masih tetap tinggi. Beberapa orang warga melaporkan adanya pergerakan tanah di sejumlah lokasi.
Hendri Cahyono warga Pacitan melaporkan, longsor terjadi di daerah Tumpuk, Nawangan. Di sejumlah pemukinan dan jalan antar kampung tanah longsor dan turun lebih dari satu meter. Peritiwa ini membuat jalanpenghubung antar kampung terputus.
“Kejadiannya baru Selasa kemarin. Lokasi pemukinan warga juga terjadi longsor dan menimbulkan lubang berjarak 1 meter di beberapa tempat,” tutur Hendri Cahyono melalui kiriman whatsapp halopacitan di 081385055700 Rabu (13/12).
Agar warga kampung tidak terisolasi, warga setempat secara bergotong royong sedang membangun jalan alternatif.
Hari Supriyanto, warga Pacitan juga melaporkan bahwa jalan tembus Pacitan-Punung melalui Sedeng mengalami retak yang makin membesar dan terancam longsor. Kondisi jalan di tanjakan Mloko ambles 1,5 meter di sebelah sisi jurang sedalam lebih dari 10 meter.
Tanjakan yang sering dijuluki sebagai tanjakan maut ini juga menjadi sangat licin saat dilewati.
“Jika terjadi hujan, jalanan makin berbahaya mas. Pengemudi harus lebih berhati-hati karena longsor sangat mungkin terjadi tiba-tiba,” cerita Hari melalui kiriman whatsapp halopacitan di 081385055700 Selasa (12/12).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Pacitan mencatat ada lebih dari 180 titik rawan longsor yang tersebar di 12 kecamatan.
"Itu data yang kami temukan sampai saat ini, dan jumlah itu menyebar di 12 kecamatan yang ada di Pacitan," kata Bupati Pacitan Indartato di Pacitan, Senin (11/12).
Minggu (10/12/2017) sore, sebanyak 303 warga Desa Mangunharjo, Kecamatan Arjosari terpaksa diungsikan karena adanya retakan lebar di tanah wilayah tersebut. Warga ditampung di tiga titik, yakni di Pondok Pesantren Roudoh Al-Hikam, gedung SMK Arjosari dan di Balai Desa Mangunharjo.