Masjid Baitus Shomad
Halo Berita

Baitus Shomad, Bukan Sakadar Masjid

  • Fungsi utama masjid memang tempat untuk menjalankan ibadah sholat, tetapi Masjid Baitus Shomad jauh dari sekadar fungsi tersebut.

Halo Berita
AZ

AZ

Author

Halopacitan, Tegalombo— Terletak di Jalan Pacitan-Ponorogo km 34 Kecamatan Tegalombo Masjid Baitus Somad menjadi tempat yang pas untuk beristirahat bagi pemudik yang melintas di jalur tersebut.

Selain sebagai tempat ibadah, masjid ini juga memiliki tempat-tempat yang nyaman untuk singgah seperti kantin kopi jujur, ruang pertemuan, madrasah hingga radio.

Ediyanto, pengelola sekaligus sebagai ketua takmir Masjid Baitus Shomad Tegalombo mengatakan pembangunan Masjid Baitus Shomad dimulai pada tahun 2006 dengan bangunan induk selesai pada 2008. Pembangunan menggunakan lahan seluas 2600 meter persegi tersebut telah menghabiskan biaya sekitar Rp2 miliar.

Biaya menggunakan sumber swadaya masyarakat, APBD, dari yayasan YAP, dan dari putra-putra daerah Tegalombo yang sukses di luar kota.

"Berhubung tempat ini luas, untuk konsep bangunan Masjid menggunakan jasa konsultan, tetapi untuk taman di lingkungan sekitarnya kami sendiri yang setting dengan menamabhakn enam gasibo untuk para pengunjung ataupun pemudik yang dari arah Ponorogo maupun dari Pacitan agar lebih nyaman saat istirahat, selain itu kami tambahkan tempat kopi, untuk para sopir-sopir," ujarnya Senin, (11/06/2018)

Masjid Baitus Shomad tahun 2017 lalu ditunjuk mewakili Pacitan sebagai masjid percontohan se Karisidenan Madiun, dan hasilnya mendapat juara 2 Provinsi kalah dengan Masjid Sabilillah Malang.

Gasibu yang dilengkapi warung kopi jujur (Halopacitan/Sigit Dedy Wijaya)

"Walau dapat juara dua kami tetap bersyukur, karena kalau juara satu terus maju ke tingkat nasional, saya yang kalang kabut, karena memang belum siap untuk pembangunan lainnya," ujarnya

Di Masjid ini juga dibangun penginapan atau rumah singgah, dan masih proses pengerjaan, mengenai dibangunnya rumah singgah ini, Edi menerangkan," Sebenarnya dulu sebelum dibangun masjid adalah rumah singgah atau keprabon milik Sumo Sentono, kemudian setelah diwakafkan kemudian dari pengurus berencana membuat rumah singgah atau penginapan yang diperuntukkan kepada keluarga wakaf yang hendak mudik ke Pacitan," terangnya

Lebih lanjut mengenai penginapan takmir Masjid menambahkan," Sebenarnya ini saya ada wacana baru tentang penginapan, selain diperuntukkan bagi keluarga wakaf penginapan ini nantinya juga untuk umum, tapi nanti kami tidak akan membuat tarif bagi penginap namun hanya saja kami sediakan kotak infak, karena budaya kami dari dulu tidak diajarkan untuk tangan di bawah," terangnya

Penginapan yang sedang dibangun (sumber: Halopacitan/Sigit Dedy Wijaya)

Untuk tamu di masjid ini juga dari berbagai daerah, bahkan takmir masjid Jogokariyan Yogyakarta yang menjadi masjid rujukan nasional pernah datang untuk sharing tentang konsep kopi jujur

"Yang jelas tentang konsep kopi jujur ini etika dan niat kita baik, walaupun diawal pembuatan pernah mengalami kesulitan, insyaallah kalau niat kita baik, Alloh juga memberikan balasan yang lebih baik, dan alhamdulillah sekarang menjadi sumber ekonomi utama masjid," tuturnya

Hasil pendapatan tertinggi kedai kopi jujur sejak didirikan pada 2014 pernah mencapai Rp8 juta dalam satu bulan.

Dia berharap Masjid ini menjadi Masjid rujukan umat, “Masjid ini bukan hanya sebagai sarana Ibadah saja karena ada beberapa hal lain di sini seperti perpustakaan, ruang singgah, ruang pertemuan, ruang pendidikan, ada radio, sektor ekonomi ada kopi jujur, juga nanti penginapan dan rencana ke depan mau membuat mini market," pungkasnya. (Sigit Dedy Wijaya)