
Bantuan Rumah Korban Longsor Dusun Krajan Berhenti di Batu Pertama
Betapa bahagianya tujuh keluarga di Dusun Krajan, Desa Mlati, Kecamatan Arjosari, Pacitan ini ketika digelar serenomial peletakan batu pertama bantuan pembangunan rumah mereka yang rusak karena longsor. Tetapi apa daya, batu pertama itu tidak pernah disusul dengan batu-batu yang lain.
Halo Berita
Halopacitan, Arjosari— Kini ,Sukarjo, Sirus, Tunji, Giono, Endra,Tursiman dan Poniran hampir putus harapan. Rumah mereka yang terletak di RT 3 RW 1 Dusun Krajan harus direlokasi karena longsor, tetapi rumah baru belum juga dibangun. Meski sebagian dari mereka mendapat tanah dari desa, tetapi darimana uang untuk membuat rumah benar-benar tidak ada.
Tidak ada pilihan lain bagi mereka kecuali menumpang di rumah orang lain. “Saya hanya bisa berharap mendapat perhatian pemerintah daerah atau pusat, soalnya kami tidak juga mau berlarut-larut dalam musibah ini,” kata Giono dengan suara pelan.
Keluarga Endra juga tidak kalah bingungnya. Apalagi istrinya baru saja melahirkan pada 10 Januari 2018. “Namanya juga numpang, pinginnya segera dapat rumah sendiri, biar kami sekeluarga tenang, biar juga aktivitas normal seperti semula,” kata istri Endra yang tinggal di rumah saudaranya.

Istri Endra (memangku bayi) yang masih harus tinggal di rumah saudaranya/Sigit Dedy Wijaya
Giono yang kesehariannya bertani tersebut masih menempati rumah kosong milik Munil, warga RT 2 RW 1 Krajan Desa Mlati. Karena terlalu lama menunggu bantuan dia akhirnya mulai membangun sendiri rumahnya. Tetapi apa daya, baru sampai pondasi harus terhenti karena dana habis.
Kamit (52) Kepala Desa Mlati juga hampir putus asa memperjuangkan nasib warganya. ''Sebenarnya sudah kami usahakan, dari Desa pun sudah memberikan tanah buat warga terdampak longsor, tetapi bantuan pembangunan belum ada. Saya juga sudah mengusulkan ke pemerintah daerah, jawabnya cuma tunggu-tunggu saja sampai sekarang. Sampai capek mau nanya lagi,” katanya.

Rumah Giono yang hancur karena longsor November 2017/Sigit Dedy Wijaya
Kamit berkisah beberapa waktu silam ada seorang politisi yang berjanji membangun rumah para korban longsor tersebut. Bahkan peletakan batu pertama sudah dilakukan. “Sudah ada peletakan batu pertama,tetapi sampai saat ini nol belum ada apa-apa,” keluhnya sambil menyebut nama politisi yang saat ini maju dalam pemilihan gubernur di Jawa Timur.
"Harapan kami sebagai orang tua di Desa Mlati, berharap segera ada kelanjutannya, agar warga saya yang terdampak longsor segera dapat tempat tinggal".

Giono di dekat pondasi rumah yang dia bangun dengan biaya sendiri/Sigit Dedy Wijaya
Kamit mengatakan bencana November 2017 lalu membuat tujuh rumah rusak dan tidak layak lagi ditempati. Karena tidak memiliki tanah, dua keluarga mendapat bantuan tanah desa, sementara lima yang lain rencananya akan membangun di tanahnya sendiri.
"Saat peletakan batu pertama [politisi] itu hanya diwakili dan berjanji akan segera di kerjakan,bahkan pak Wakil Bupati sudah dua kali ke sini, sampai sekarang masih mangkrak, bahkan pondasinya pun belum ada, selain batu pertama".
Sekali lagi Kamit hanya berharap batu pertama yang sudah diletakkkan segera dilanjutkan entah oleh pemerintah daerah, pemerintah pusat atau siapapun. “Syukur kalau bisa ketemu langsung sama warga yang terdampak bencana,dan belum sama sekali mendapat bantuan untuk rumah,” harapnya.
