
Baru 22% Warga Pacitan Yang Gunakan Air PDAM
Banyak wilayah di Kabupaten Pacitan yang belum terjangkau layanan Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM). Perusahaan milik daerah inipun bekerja untuk meningkatkan keterjangkauan air bersih untuk penduduk.
Halo Berita
Halopacitan,Pacitan—Direktur PDAM Pacitan, Agus Suseno mengatakan dari 12 kecamatan yang ada, baru 10 yang terjangkau oleh pipa PDAM. Dua kecamatan lain yakni Kecamatan Bandar dan Tegalombo sama sekali belum tersentuh.
Sementara di 10 kecamatan yang sudah terjangkau, tingkat pemakaian juga masih rendah. Secara umum baru 22% dari total masyarakat Pacitan yang telah berlangganan PDAM.
“Rata-rata PDAM menyediakan air 8000 kubik per hari, dari 10 kecamatan itu cakupan pelayanan PDAM sudah 22 % persen dari jumlah penduduk di Pacitan," katanya kepada Halopacitan Kamis (05/04/2018).
Menurut Agus, faktor geografis menjadi salah satu kendala yang mereka hadapi untuk memperluas jaringan. Wilayah yang berbukit-bukit menyebabkan mereka membutuhkan investasi besar dalam usaha memperluas layanan.
“Pacitan memiliki topografi pegunungan, sehingga untuk penyediaan air minum bagi masyarakat, harus pakai sistem perpompaan sehingga memerlukan investasi yang besar dan biaya operasional listrik yang mahal," katanya.
Dia menambahkan sumber air yang digunakan PDAM berasal dari air permukaan, air sungai dan air bawah tanah.
Dia mengakui sampai saat ini memang masih ada keluhan dari masyarakat terkait aliran air yang kadang mati. Hal ini karena PDAM masih menggunakan listrik yang disediakan PLN sehingga ketika listrik terganggu mau tidak mau aliran air juga terganggu.
“Juga sistem otomatis pompanya terganggu, tapi tidak menggangu pelayanan kita total, namun ada beberapa wilayah yang memang kita lakukan blocksistem, atau wilayah tertentu dari jam sekian sampai jam sekian airnya tidak dialirkan,"ujarnya
Dia berharap PDAM Pacitan bisa terus meningkatkan kualitas baik pelayanan maupun produksi, sehingga untuk meningkatkan peringkat PDAM yang saat ini berada di urutan 201 tingkat nasional. (Sigit Dedy Wijaya)
