Telepon genggam (HP) bisa memberikan efek positif maupun negatif bagi penggunanya. Tergantung pada bagaimana cara menggunakannnya. Salah satu remaja yang bisa mengambil manfaat dari fungsi telepon genggam (HP) adalah Aisya Auliya Sudrajat asal “Kota Seribu Satu Goa” Pacitan. Dengan berbekal HP, dia mampu meraih sederet prestasi di tengah pandemi COVID 19.
Echa nama panggilan akrab Aisya mengatakan dengan bermodalkan HP, Dia bisa meraih beberapa lomba di masa pandemi COVID 19. Beberapa diantaranya juara pertama Lomba Video Pilah Sampah dari Rumah Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Juara pertama Lomba Video Edukasi Kusta NLR Indonesia dan Kantor Berita Radio Indonesia, Juara dua Preliminary Challenge PowerGen PLN, Juara tiga Lomba Vlog Hari Lingkungan Hidup Tahun 2020 oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
“Sejak awal mengikuti kompetisi video, saya menggunakan HP sebagai media untuk take hingga editing. Selain karena device (kamera dan laptop) lain yang tidak ada bahkan ada tapi kurang mendukung untuk melakukan take dan editing, dengan menggunakan HP saya merasa lebih mudah dalam mempelajari cara mengedit video” jelasnya Selasa (3/11/2021).
Juara Pertama Duta Pelajar Puteri Jatim 2020 ini mengungkapkan bahwa HP pertama yang Ia gunakan untuk mengikuti lomba bukanlah HP flagship dengan spesifikasi tinggi, bahkan bisa dibilang harganya pun ditujukan untuk kalangan menengah kebawah.
“Namun, saya tidak lantas menyerah dengan tantangan tersebut, saya berusaha untuk menyusun ide sebaik mungkin dan membuat konsep yang sekiranya bisa dibuat di HP namun juga dapat bersaing dengan para peserta lomba lain,” kata Echa.
Kesulitan yang Dia temui ketika membuat video menggunakan HP adalah fitur editing yang ada tidak selengkap apabila melakukan editing di laptop. Selain itu, keterbatasan penyimpanan juga menjadi kendala yang saat ini Dia rasakan.
“Alhamdulillah, dengan berjalannya waktu, setelah beberapa kekalahan yang sempat juga saya alami akhirnya Tuhan memberikan kesempatan untuk saya mendapatkan juara 1 dalam lomba video Pilah Sampah dari Rumah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang juga sekaligus memberikan kesempatan bagi saya untuk melalukan upgrade HP dengan spesifikasi yang jauh lebih baik”, urai mantah Ketua Forum Anak Kabupaten Pacitan ini.
Dengan adanya fasilitas tersebut, Ia lebih semangat untuk dapat menyampaikan pesan lewat video meskipun hanya berbekal HP. Melalui kompetensi dan lomba yang Dia ikuti dengan berbekal HP, mengantarkan Echa untuk menjadi mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Diponegoro yang diterima melalui jalur Seleksi Bibit Unggul Berprestasi (SBUB) lewat jalur Film dan Kronika.
“Digitalisasi memudahkan setiap orang untuk mendapatkan kesempatan yang sama dalam mengakses informasi bahkan mengikuti kompetisi. Media yang terbatas bukan halangan seseorang untuk kemudian berdiam pada keadaan, sebenarnya ada banyak manfaat yang bisa dioptimalkan dari HP. Harga bukan menjadi jaminan atas sebuah ide, sehingga yang terpenting bagaimana kita bisa menumbuhkan kemauan untuk mau mencoba dan mulai untuk belajar mengoptimalkan sarana yang kita punya” pungkasnya.