Halo Berita

Beredar Kain Tenun Tiruan, Harga Endek Bali Jatuh

  • Di Bali kini banyak beredar kain tenun endek palsu yang kualitasnya rendah. Produk ini merugikan identitas tenun endek yang berkualitas tinggi
Halo Berita
Bambang Susilo

Bambang Susilo

Author

Badung, Balinesia.id - Banyaknya produksi kain tenun tiruan menjadikan harga endek jatuh. Sudah begitu kualitasnya tidak sesuai dengan kerajinan daerah Bali yang memiliki standar kualitas tinggi. Dikutip dari Balinesia.id, jaringan halopacitan.com, beredarnya tenun endek palsu terjadi lantaran banyak perajin yang mengejar omset dan kurang memperhatikan kualitas.

"Harapan kami kondisi ini menjadi perhatian bagi perajin Bali, khususnya kain tenun endek, agar ikut bertanggungjawab dalam pelestarian, bukan hanya mengutamakan perkembangan tenun secara bisnis saja," ujar Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali Ny Putri Suastini Koster  pada acara Gebyar Wirausaha Muda "Gebyar Wirausaha Muda Menuju IKM/ UMKM Unggul dan Mandiri", di Gedung Widyasabha Universitas Udayana, Badung, Jumat (9/4/2021).

Saat pandemi Covid-19, mengakibatkan sulitnya perputaran ekonomi di tengah masyarakat, karena untuk ekspor impor produksi kerajinan juga belum memiliki celah yang baik, yang mana setiap negara di dunia sedang berfokus kepada penanganan virus Covid-19 dan kelanjutan hidup warganya.

Putri meminta kepada pelaku IKM/ UMKM untuk lebih kreatif memanfaatkan peluang yang ada sekaligus menguasai informasi teknologi dalam melakukan promosi.

Dewan Kerajinan Nasional Daerah Provinsi Bali berperan memberikan peluang dan menjembatani pelaku IKM dan UMKM di Bali, karena di masa pandemi ini kita tidak boleh diam, harus bergerak terus namun tetap dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
Salah satu peluang yang diberikan Dekranasda Bali kepada perajin atau pelaku IKM/ UMKM adalah membuka pameran kerajinan yang bergandengan dengan CEO Bali Mall dalam bentuk e_market place sekaligus mengajak Bank BPD Bali bekerja sama dalam upaya menyiapkan peluang dari segi permodalan dan sistem pembayaran non-tunai.

Rektor Universitas Udayana Anak Agung Raka Sudewi menambahkan, pihaknya sangat mendukung upaya pelestarian warisan leluhur dengan nelibatkan dan menanamkan keahlian sejak dini kepada generasi muda.

Melalui gebyar wirausaha muda menuju IKM/ UMKM unggul dan mandiri ini diharapkan mampu membangkitkan pemahaman bahwa pentingnya upaya menggerakkan atau mengolah kemampuan dalam menciptakan kreasi karya seni sehingga mampu memperkaya khasanah budaya yang ada.

Melalui kegiatan ini diharapkan mampu memberikan pemahaman dan rasa "jengah" kepada generasi muda untuk turut berperan aktif melestarikan warisan leluhur. (roh)