Halo Sehat

Biar Tetap Segar, Konsumsi Madu dan Habbatussauda

  • JAKARTA, Jogjaaja.com -  World Health Organization (WHO) pada 26 November 2021 menetapkan Omicron sebagai Variant of Concern (VOC) serta menunjukkan pening
Halo Sehat
Amirudin Zuhri

Amirudin Zuhri

Author

JAKARTA World Health Organization (WHO) pada 26 November 2021 menetapkan Omicron sebagai Variant of Concern (VOC) serta menunjukkan peningkatan risiko infeksi ulang terkena Covid-19.

Meski tren angka Covid-19 di Indonesia cukup menurun, namun, masyarakat tetap perlu waspada, apalagi dengan munculnya varian baru virus Corona tersebut dan mulai memasuki musim liburan Natal dan Tahun Baru.  Karena itu, meningkatkan daya tahan tubuh menjadi sangat penting. Habbatussauda atau Nigella sativa merupakan salah satu jenis tanaman subtropis dari Timur Tengah.

Sejak lama, biji tanaman ini telah dimanfaatkan sebagai obat herbal untuk berbagai macam jenis penyakit dan meningkatkan daya tahan tubuh. 
Habbatussauda memiliki berbagai kandungan gizi yang dibutuhkan tubuh, seperti protein, lemak, karbohidrat, vitamin A, B1, B6, C, dan E.   

Herbal ini termasuk dalam kelompok imunostimulan fitogenik dengan kandungan thymoquinone. Senyawa thymoquinone memiliki aktivitas antioksidan, antiinflamasi, antivirus, antimikroba, dan imunomodulator.

Tim Edukasi Media Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), dr. Afifah K. Vardhani, M.Si. menjelaskan banyak herbal yang diyakini dapat membantu menjaga daya tahan tubuh seperti habbatussauda yang telah terbukti memiliki potensi terapeutik terhadap infeksi virus, sehingga dapat dipertimbangkan sebagai terapi tambahan pada pasien COVID-19.

Menurut dr. Afifah K. Vardhani, M.Si saat ini, semakin banyak studi pemodelan yang membuktikan bahwa thymoquinone pada habbatussauda dapat menempel pada protein spike virus Covid-19 dan menghambat virus untuk menginfeksi paru-paru. Selain itu, thymoquinone juga mampu memblokir badai sitokin yang mempengaruhi keparahan pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit.

”Thymoquinone pada habbatussauda mampu menunjukkan aktivitas antivirus serta menghambat replikasi virus SARS-CoV-2.  Kandungan thymoquinone dalam habbatussauda memiliki potensi menghentikan aktivitas virus corona dalam tubuh.
Herbal yang terkenal dengan julukan ‘Penyembuh Segala Macam Penyakit’. ini juga teruji secara klinis dapat meningkatkan respon imun, mengurangi respon peradangan, serta membantu mengurangi efek samping dari konsumsi obat-obatan medis."

Dia menjelaskan Habatussauda juga menjadi salah stau herbal yang disebut dalam surat edaran Nomor HK.02.02/IV/2243/2020 Kementerian Kesehatan RI mengenai pemanfaatan tanaman herbal untuk memelihara kesehatan, pencegahan penyakit, dan perawatan kesehatan. Sedangkan manfaat madu untuk daya tahan tubuh. Selain rasanya yang manis, madu mengandung berbagai nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh. Nutrisi tersebut adalah  vitamin A, B kompleks, C, E, K, asam fenolik, karotenoid, flavonoid. 


"Senyawa fitonutrien pada madu dapat memperkuat sel imun dalam tubuh. Hal ini dapat memperkecil peluang terjadinya infeksi. Terlebih, madu juga berkhasiat sebagai antijamur dan antibakteri. Dengan demikian, mengkonsumsi madu secara rutin dapat merangsang tubuh untuk memproduksi sel-sel imunitas dan metabolisme tubuh akan menjadi lebih kuat."

Dia menambahkan kombinasi madu dan habbatussauda berkhasiat meningkatkan daya tahan tubuh, serta baik untuk dijadikan terapi tambahan khususnya di musim liburan akhir tahun. Juga efektif mempercepat pemulihan pasien Covid-19 serta peningkatan daya tahan tubuh pada pasien Covid-19. (*)

 

Tulisan ini telah tayang di jogjaaja.com oleh Ties pada 24 Dec 2021