JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meyakini adanya permainan di balik masih mahalnya harga minyak curah di pasaran yang dijual melebihi harga eceran tertinggi (HET), yakni Rp14.000 per liter dan Rp15.500 per kilogram (kg).
Padahal, pemerintah telah menggelontorkan bantuan langsung tunai (BLT) minyak goreng sebesar Rp100 ribu per bulan kepada warga miskin. Selain itu, subsidi juga sudah mengalir ke produsen melalui Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
"Di pasar saya lihat minyak curah banyak yang belum sesuai HET . Artinya memang ada permainan," kata Jokowi melalui saluran YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (20/4/2022).
Kecurigaan ini diperkuat oleh perkembangan terbaru kasus mafia minyak goreng. Teranyar, Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan empat tersangka yang terdiri dari Dirjen Perdagangan Luar Negeri dan tiga petinggi produsen minyak goreng.
"Saya minta diusut tuntas, sehingga kita bisa tahu siapa ini yang bermain ini, bisa ngerti," respons Jokowi.
Seperti diketahui sebelumnya, Kejagung menetapkan empat tersangka terkait pemberian izin ekspor crude palm oil (CPO).
Keempat tersangka yaitu, Direktur jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Indrasari Wisnu Wardhana, senior manager Permata Hijau Group berinisial SMA, MPT selaku Senior Manager Corporate Affair Permata Hijau Group (PHG) dan PT selaku General Manager PT Musim Mas.
Sebagai informasi, Berdasarkan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), Kamis (21/4), rata-rata harga minyak goreng curah di pasar tradisional masih Rp20.000 per kg, naik 0,5% atau sebesar Rp100 dari perdagangan kemarin. Adapun, minyak goreng kemasan dijual berkisar Rp26 ribu hingga Rp26.900 per kg.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Debrinata Rizky pada 21 Apr 2022