Gempa 11 April 2021, BMKG Peringatkan Waspada Banjir dan  Tanah Longsor
Halo Berita

BMKG: Pascagempa di Jatim, Waspadai Potensi Longsor dan Banjir Bandang

  • BMKG mencatat gempa tektonik magnitudo 6,7 yang kemudian di-update menjadi magnitudo 6,1 terjadi di wilayah Samudra Hindia Selatan Jawa dengan episenter pada ko
Halo Berita
SP

SP

Author

BMKG mencatat gempa tektonik magnitudo 6,7 yang kemudian di-update menjadi magnitudo 6,1 terjadi di wilayah Samudra Hindia Selatan Jawa dengan episenter pada koordinat 8,83 LS dan 112,5 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 96 kilometer arah Selatan Kota Kepanjen, Kabupaten Malang, Jatim pada kedalaman 80 km, pada Sabtu (10/04/2021) pukul 14.00.16 WIB.

Untuk itu BMKG mengimbau masyarakat di beberapa wilayah Jawa Timur (Jatim) untuk mewaspadai potensi tanah longsor dan banjir bandang jika terjadi hujan intensitas sedang hingga lebat pascagempa tektonik tersebut, seperti dilansir dari setkab.go.id Sabtu (10/4/2021).

“Mohon waspadai potensi longsor dan banjir bandang jika terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat setelah terjadi gempa,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam keterangan pers secara virtual, Sabtu (10/04/2021).

Dwikorita menyampaikan, BMKG Jatim telah mengeluarkan peringatan dini untuk tanggal 11 April 2021 berupa hujan intensitas sedang hingga lebat, yang dapat disertai petir dan angin kencang sesaat di sejumlah wilayah.

Hujan tersebut dikhawatirkan dapat memicu longsor pada lereng-lereng rawan dan rapuh akibat gempa bumi, dan selanjutnya dikhawatirkan dapat memicu banjir bandang. Ini berpotensi terjadi antara lain di Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Mojokerto,  Kabupaten Blitar, Kabupaten Malang, Batu, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Trenggalek, dan Kabupaten Tulungagung.

BMKG mengimbau masyarakat untuk menghindari lereng dan berada di lembah sungai apabila terjadi hujan.

Kepala BMKG mengungkapkan, tak hanya di Malang, guncangan akibat gempa juga dirasakan di sejumlah daerah antara lain Blitar, Kediri, Trenggalek, Jombang, Nganjuk, Banjarnegara, Ponorogo, Madiun, Ngawi, Mojokerto, Klaten, Yogyakarta, bahkan hingga beberapa daerah di Nusa Tenggara Barat dan Bali.

“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa tidak berpotensi tsunami,” ujarnya. Berdasarkan hasil monitoring BMKG tercatat tiga kali gempa susulan dengan kekuatan magnitudo di bawah 4,0.

Dwikorita mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Masyarakat juga diimbau agar menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

Sementara itu pagi ini Minggu (11/4/2021) pukul 06:54:58 WIB dari laporan  BMKG kembali mencatat gempa tektonik magnitudo 5,5 Pusat gempa berada di laut 80 km barat daya Kab. Malang dengan episenter pada koordinat 8.84 LS dan 112.41 BT, pada kedalaman 98 km. Guncangan akibat gempa dirasakan di sejumlah daerah antara lain Malang, Pacitan, Wonogiri, Trenggalek, Nganjuk, Ponorogo, Blitar, Gunung Kidul, Bantul, dan Kulonprogo.