
Buruh Tanam Padi, Upah Sedikit Tetap Disyukuri
Buruh tani masih menjadi andalan sebagian ibu-ibu di Pacitan untuk mendapatkan penghasilan terutama saat musim tanam tiba. Meski dengan upah minim pekerjaan itu tetap dijalani.
Halo Berita
Halopacitan, Arjosari— Para ibu buruh tani tersebut pada musim tanam biasanya berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Musim tanam biasanya berlangsung sekitar 2-3 minggu.
"Saya sudah 11 hari bekerja tanam padi di sawah di sekitar desa sini saja, tidak pernah di desa lain. Mungkin seminggu lagi kelar," kata Saini, salah satu buruh tani musiman di Desa Pagutan, Selasa (01/01/2019).
Berapa upah yang dia terima untuk sehari menanam padi di tengah teriknya matahari? Sekitar Rp50.000-Rp60.000 tergantung apakah pemilik sawah menyediakan makanan atau tidak. Jika menyediakan biasanya dipotong Rp5.000.
"Kalau memakai makan Rp25.000, kalau tidak ya Rp30.000, itu untuk setengah hari dari pukul 06.00 WIB sampai sekitar pukul 11.00 WIB," jelasnya dalam bahasa Jawa.
Semisal dihitung tanpa mendapat makan, selama 11 hari kerja Saini akan mendapatkan sekitar Rp660.000. Meski tidak banyak, mereka cukup bersyukur karena bisa menambah pemasukan untuk menunjang kebutuhan keluarga.
"Besar atau kecil tetap kita syukuri, yang jelas cukup bermanfaat terutama untuk kebutuhan dapur," ujar Yayuk (36), buruh tanam lainnya di Desa Gunungsari, Kecamatan Arjosari.
