Cabai japlak Pacitan terkenal dengan rasa yang sangat pedas. Selain itu, cabai japlak Pacitan dikenal sangat awet terbukti durasi pengiriman ke luar Jawa, termasuk Batam dengan lama perjalanan 5-7 hari, cabai masih tetap segar. Selain itu, cabai japlak Pacitan juga mempunyai pangsa pasar di pasar-pasar besar Indonesia, selain Batam juga Jakarta, Jambi, Pekanbaru.
Dikatakan oleh Ari, laki-laki warga Tanjunglor Sudimoro Pacitan, “Kalau dari sisi agronomi tanah di Pacitan mempunyai keunggulan kandungan kapur tinggi yang menyusun struktur buah jauh lebih padat dan punya kualitas daya jangkau kirim yang lebih jauh. Pacitan belum menjadi sentra khususnya tanaman cabai sehingga siklus hama penyakitnya masih rendah. Sehingga para petani di Pacitan sebenarnya ketika sudah punya niat untuk menanam dan mengikuti standar prosedur (SOP) yang sederhana kayaknya rasio 70-80% saya pastikan panen”.
“Kagem sederek khususipun Pacitan, khususnya Kecamatan Sudimoro. Kita buktikan bahwa dalam benak kita bahwa menanam cabai itu rumit tetapi dari lahan ini kita membuktikan bahwa anggapan-anggapan itu semua kurang tepat. Kita mampu melakukan budidaya dengan biaya semurah mungkin dengan teknik yang sesederhana mugkin dengan tujuan untuk meningkatkan ekonomi secara mikro serta pemanfaatan lahan-lahan yang sebelumnya kita anggap tandus, mungkin bisa kita mafaatkan dengan sebaik-baiknya”, kata laki-laki asli Wonosobo tersebut.
“Kalau dari fase awal saya menyampaikan pada rekan-rekan kalau hajat kita menanam cabai, ya kita fokus menanam cabai. Kita balik dengan pola-pola penanam yang ada, Kalau teman-teman yang lain menanam pakai bedengan, pakai plastik mulsa, ini tanpa bedengan tanpa plastik mulsa, pemupukan, dan perawatan menyusul. Saya sampaikan pada teman-teman bahwa selalu berpikir bahwa ada masa dimana harga cabai rendah. Sehingga saya sarankan untuk tumpang sari dengan jahe emprit Pacitan yang juga sangat terkenal. Dengan demikian akan terjadi sistem subsidi silang”, imbuhnya.
Suparmin, salah satu petani cabaik Japlak Pacitan menyampaikan, “Sejak awal saya tertarik dengan tanaman-tanaman holti. Jenis tanaman cabai tantangannya luar biasa, hama juga rumit, sehingga butuh keteguhan. Harga cabai tidak bisa ditebak. Saya bersyukur ketemu Mas Ari, pemain cabai nasional. Bidikan pasar di Batam. Mas ari punya kesempatan 10 ton per hari dan menurut saya ini peluang luar biasa”.