
Cegah Stunting, Ketua TP PKK Prov. Jatim Arumi Ajak Sosialisasikan Program Prakonsepsi
- Sebagai upaya menurunkan angka stunting, TP PKK Prov. Jatim terus berkolaborasi dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Jat
Halo Berita
Sebagai upaya menurunkan angka stunting, TP PKK Prov. Jatim terus berkolaborasi dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Jatim. Dari kerja sama itu, muncul beberapa program yang ditargetkan untuk para ibu dan ayah, serta calon orang tua. Salah satunya adalah program prakonsepsi.
Hal itu disampaikan Ketua TP PKK Prov. Jatim Arumi Bachsin Emil Elestianto Dardak saat menjadi pembicara dalam Podcast Serasa : Jatim Cegah Stunting, yang diselenggarakan di Studio MPC BKKBN Jatim, Senin (31/5) lalu.
Program prakonsepsi adalah program yang diperuntukkan bagi calon orang tua. Jika program penyuluhan difokuskan pada orang tua yang sudah memiliki anak, maka prakonsepsi ditujukan pada mereka yang sedang berencana memiliki momongan.
"Prakonsepsi itu sangat murah, calon ibu hanya minum asam folat, periksa hb (hemoglobin), minum tablet tambah darah gratis kalau di Puskesmas, biaya untuk persiapannya tidak lebih Rp 20.000. Sementara, suami hanya perlu mengurangi rokoknya, kemudian suami minum zinc supaya spermanya bagus," ucapnya seperti dilansir dari kominfo.jatimprov.go.id Selasa (1/6/2021).
Lebih lanjut, Arumi mengatakan, data World Bank menjelaskan, 54 % dari usia angkatan kerja saat ini mengalami stunting di masa bayinya.
"Artinya, sebanyak 54 persen angkatan kerja saat ini adalah penyintas stunting. Ini yang membuat stunting menjadi perhatian serius pemerintah," imbuh Arumi.
Jika semua program dapat dijalankan dengan baik serta sikap awareness para orang tua sudah terbentuk, maka diharapkan prevalensi stunting di Jatim akan segera turun. Sehingga, langkah tersebut dipandang akan memuluskan jalan Indonesia menuju generasi emas pada 2045.
"Tindakan preventif bagi stunting harus dimulai sejak masa remaja," jelasnya.
"Generasi muda harus membekali diri mereka. Remaja itu masanya belajar, harus mempersiapkan diri untuk masa depan, jangan berpikir 'gimana nanti ?' tapi 'nanti itu gimana ?', harus berencana. Jadi dengan merencanakan masa depan, harapannya stunting pun dapat dicegah", urainya Arumi.
Selaku Ketua TP PKK Prov. Jatim, Arumi menekankan bahwa PKK memiliki peran yang sangat signifikan dalam upaya menurunkan stunting.
"Di Jatim ini, banyak sekali desa dan kelurahan yang jumlahnya mencapai 8.501. Masing-masing punya kelompok PKK yang diurus 10-15 orang. Nah ini akan sangat membantu kita untuk menurunkan prevalensi stunting di Jatim," ungkap Arumi.
