Halopacitan, Pacitan— Pembagian beras murah ini merupakan pertama kali di Pacitan dan akan disalurkan selama dua hari mulai 26 September 2018 di masing-masing kecamatan.
Menurut data dari Dinas Sosial Kabupaten Pacitan, di hari pertama, rasidi disalurkan di enam kecamatan, yaitu Kecamatan Donorojo 581 penerima, Punung 427 penerima, Pacitan 534 penerima, Kebonagung 579 penerima, Arjosari 907 penerima dan Ngadirojo 248 penerima dengan total penerima sebanyak 3.276 penerima.
Di Desa Pagutan Kecamatan Arjosari misalnya, jumlah penerima ada 44 orang, tetapi karena salah satu penerima telah meninggal maka jatah beras rasidi 10 kilogram tersebut dikembalikan ke bulog.
"Desa Pagutan ada 44 orang, tapi hanya 43 orang yang menerima, soalnya satu penerima telah meninggal di Sumatra, ahli waris juga tidak ada dan jatah beras 10 kilogram untuk satu orang ini sudah kita buatkan berita acara, dan sudah kita kembalikan," kata Supriyono, Kades Pagutan. Rabu (26/09/2018).
Untuk mendapat rasidi, warga harus membayar Rp16.000 untuk 10 kilogram beras. Sejak pagi mereka rela mengantre demi mendapat jatah rasidi tersebut. Tentu saja mereka mengaku terbantu dengan program ini, meski harus membayar.
"Sangat membantu sekali, murah, hanya Rp.16.000 sudah dapat 10 kilogram beras. Kalau beli di pasar bisa Rp100.000 bahkan bisa lebih," ucap Boniyem, salah satu warga Desa Pagutan, seusai menerima rasidi.
Selain membayar Rp16.000, warga juga harus menyerahkan foto copy KTP dan Kartu Keluarga (KK). Hal ini bertujuan untuk memastikan penyaluran rasidi tepat sasaran kepada penerima kategori menengah ke bawah.
Dindin Setyandini, salah satu tim pemantau dari Dinas Provinsi Jawa Timur di Ponorogo menjelaskan program tersebut merupakan program pertama dari Dinsos Jawa Timur, yang bekerjasama dengan Bulog, Dinsos Pacitan dan pemerintah desa.
"Tidak semua desa mendapat rasidi, di Pacitan ada dua tahap penerimaan, hari ini dan besok," kata Dindin, di sela-sela memantau penerimaan rasidi di Desa Pagutan. Ia berharap progam rasidi ini bermanfaat dan bisa membantu masyarakat yang kurang mampu. (Sigit Dedy Wijaya).