SEOUL-Institut Kebudayaan dan Pariwisata Korea Selatan mengeluarkan analisis yang berhubungan dengan idol grup BTS.
Berdasarkan analisis tersebut, Institut Kebudayaan dan Pariwisata Korsel menyatakan bahwa konser BTS di dalam negeri dapat berpengaruh pada pendapatan negara.
Analisis tersebut menyebutkan dampak ekonomi yang dihasilkan oleh boyband tersebut mencapat US$550 juta atau Rp8,3 triliun (asumsi kurs Rp14.389 per dolar AS) hingga US$989 juta atau Rp14,1 triliun per satu kali pertunjukan.
“Jika BTS biasanya mengadakan konser di Korea selama periode pasca-coronavirus, efek riak ekonomi akan mencapai US$550 juta hingga US$989 juta USD untuk satu pertunjukan," tulis analisis tersebut seperti dilansir TrenAsia.com dari Allkpop pada Jumat, 22 April 2022.
Artinya, jika BTS menggelar Konser sebanyak 10 kali di tanah airnya, potensi ekonomi yang dihasilkan bisa mencapai Rp83 triliun hingga Rp141 triliun.
Adapun dampak ekonomi yang dianalisa oleh Institut Kebudayaan dan Pariwisata Korsel didapat dari penjualan tiket konser dan penjualan produk yang direncanakan.
Selain itu, pengeluaran konsumsi pariwisata, biaya transportasi, dan biaya penginapan wisatawan asing yang datang untuk menonton konser ikut jadi faktor penentu.
“Ruang lingkup perubahan proporsi wisatawan berdasar pada data internal dari perusahaan yang menunjukkan bahwa lebih dari 70% dari peserta di konser LA di Amerika Serikat tahun lalu berasal dari negara bagian lain di luar California atau di luar negeri,” tulis laporan tersebut.
Untuk sekenario konser Seoul, mengingat adanya pemberlakuan karantina, maka hanya ada kisaran 15.000 dari 65.000 kapasitas penonton yang ditampung per hari.
Dari analisis yang dilakukan, Institut Budaya dan Pariwisata Korea menyebutkan bahwa skenario gelaran konser BTS di negerinya sendiri sebagai sebuah perumpamaan.
Artinya, laporan ini mempertegas bagaimana K-Pop sangat berpengaruh bagi pergerakan ekonomi Korsel. Terlebih lagim jika kedepannya pandemi telah berakhir.
“Analisis ini mengambil konser BTS sebagai contoh, tetapi ini menunjukkan bahwa mengadakan konser K-Pop dapat berdampak besar pada perekonomian kita. Oleh karena itu, saya berharap kita dapat mengatasi pandemi COVID-19 lebih cepat dengan meningkatkan bidang terkait seperti budaya dan pariwisata, dimulai dengan industri pertunjukan musik populer,” tulis laporan tersebut.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Rizky C. Septania pada 22 Apr 2022