Halopacitan, Tulakan— Geguritan yang digelar dalah singkatan dari Gugah Resik Pacitan. Kegiatan ini digelar menuju Pacitan bebas sampah dan World Clean up Day yang jatuh pada 15 September 2018 mendatang.
Peserta beach clean [bersih pantai] diikuti anggota pramuka, PMR, sekolah, karang taruna dan pengelola tempat wisata serta sejumlah komunitas lain.
Rina Susiantri, sebelum di Pidakan, kegiatan serupa juga digelar minggu laludi Pantai Pancer Door. Dia mengatakan sampah-sampah yang dikumpulkan sebagian dimanfaatkan untuk membuat ecobrick.
"Sampah tersebut tidak langsung dibuang begitu saja atau bahkan di bakar, namun dipilah-pilah antara sampah organik, anorganik, dan plastik, yang kemudian dibuat ecobrick yakni memasukkan sampah plastik ke dalam botol air mineral," ujarnya
Hasil dari ecobrick ini bisa di gunakan untuk interior, seperti pengganti batu bata atau dinding, tempat duduk, meja dan lainnya. "Ecobrick dibagi menjadi dua bentuk, ecobrick reguler untuk sampah bersih dan ecobrick ocean untuk sampah kotor dan basah," tambahnya.
Menurutnya, ecobrick ini lebih ekonomis dan bisa dilakukan siapa saja serta hasilnya plastik tidak bertebaran membuat polusi alam. "Setidaknya mengurangi, karena sampah plastik tidak bisa terurai bahkan sampai ratusan tahun lamanya," pungkasnya (Sigit Dedy Wijaya)