Halopacitan,Pacitan— Sebanyak delapan pemain tidak bisa dibawa ke Bojonegoro karena harus menjalani ujian sekolah. Padahal beberapa dari mereka adalah pemain sentral di tim yang dibesut Suprapto tersebut.
"Dengan beberapa pemain sentral yang tidak bisa ikut sangat mengurangi solidalitas tim,” kata Suprapto kepada Halopacitan, Rabu.
Namun dia berharap kondisi ini tidak mengurangi semangat juang maupun semangat bertanding anak-anak Pacitan. “Semangat menjadi modal penting untuk mengimbangi tuan rumah, kita tau musim kemarin Bojonegoro hampir saja naik ke Liga 2,” ujarnya.
Terkait target, pelatih kelahiran Malang, 10 Oktober 1966 ini mengatakan akan berusaha keras untuk mencuri poin di kandang lawan. Dia yakin selama anak-anak bisa bermain disiplin dan sabar, bukan tidak mungkin bisa mengimbangi dan bahkan bisa meraih kemenangan di kandang lawan.
Pelatih asal Malang menginstruksikan kepada pasukannya untuk memperhatikan prinsip menyerang, transisi dan bertahan secara organisasi. Hanya saja diakui anak-anak Pacitan masih kerap kelihatan kurang begitu sabar dan juga masih mudah sekali kehilangan bola. (Sigit Dedy Wijaya).