Persawahan di Kabupaten Pacitan
Halo Berita

Disiapkan Jadi Petani Modern, 3.800 Pemuda Pacitan Ikut Program Yess

  • Kementerian pertanian menyiapkan ribuan pemuda untuk dididik menjadi petani milenial yang modern, terampil dan akrab dengan teknologi internet melalui Program Youth Enterpreneur and Employment Support Services (Yess). Pacitan menjadi salah satu daerah sasaran dari program tersebut.
Halo Berita
Amirudin Zuhri

Amirudin Zuhri

Author

JAKARTA-Kementerian pertanian menyiapkan ribuan pemuda untuk dididik menjadi petani milenial yang modern, terampil dan akrab dengan teknologi internet melalui Program Youth Enterpreneur and Employment Support Services (Yess). Pacitan menjadi salah satu daerah sasaran dari program tersebut.

Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Malang, Jawa Timur, lembaga pendidikan di bawah Kementerian Pertanian, Setya Budhi Udrayana mengatakan para pemuda calon penerima manfaat (CPM) tersebut disiapkan untuk memenuhi kebutuhan pertanian Indonesia masa depan seperti yang diamanahkan Menteri Pertanian.

“Program Yess kali ini baru engine start dan masih ada lagi kelanjutannya bagi yang telah mengikuti pelatihan karena dibuat untuk memenuhi kebutuhan calon penerima manfaat (CPM) dalam hal berusaha tani, namun bukan untuk memenuhi keinginan CPM," ujarnya melalui keterangan tertulis Senin 8 November 2021.

Salah satu kegiatan yang ada pada Program YESS adalah pelatihan bagi para pemuda yang berusia antara 17 sampai dengan 39 tahun. Salah satu wilayah yang menerima Program Yess yakni Kabupaten Pacitan yang melibatkan 3.800 pemuda untuk mendapatkan pelatihan kewirausahaan pertanian melalui program ini . 

Para peserta pelatihan ini terbagi dalam 4 jenis kegiatan, yakni workshop Motivasi Bisnis sebanyak 950 peserta, Pelatihan Manajemen Bisnis 950 peserta, Pelatihan Literasi Keuangan 950 peserta, serta Pelatihan Proposal Bisnis sebanyak 950 peserta.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pacitan Bambang Supriyoko mengharapkan dukungan semua pihak, baik dari instansi pemerintah maupun non pemerintah, serta peran dari mobilizer dan fasilitator Program YESS harus di maksimalkan agar program ini bisa berjalan lancar.

Oleh karena itu, lanjutnya, itu perlu optimalisasi peran BDSP ( Business Development Services Provider) atau penyedia layanan pengembangan bisnis, baik itu BPP (Balai Penyuluhan Pertanian) maupun P4S (Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya), agar bisa menjadi sentra Yess di kabupaten.

“Sinergisitas antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat sangat penting dalam keberhasilan Program Yess,” ujarnya.

Program Yess, merupakan program percepatan dari Kementerian Pertanian RI bekerja sama dengan International Fund for Agricultural Development (IFAD) sejak 2019 guna melahirkan wirausahawan muda di bidang pertanian, serta menghasilkan tenaga kerja yang kompeten di bidang pertanian.