YOGYAKARTA- Gunung Merapi dilaporkan mengalami tujuh kali guguran lava dengan jarak luncur maksimal 1.800 meter ke arah barat daya pada Selasa (21/12/2021).
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan, pengamatan itu dilakukan selama enam jam terakhir pada Selasa (21/12/2021) rentang pukul 00.00 Wib-06.00 Wib.
"Pada periode itu, Gunung Merapi juga mengalami 52 kali guguran gempa dengan amplitudo 3-33 mm dan durasi 23-145 detik," kata Kepala BPPTKG, Hanik Humaida.
Hanik mengatakan, kondisi cuaca Merapi saat itu yakni berawan dengan angin bertiup lemah ke arah timur laut. Suhu udara 13-22 °C, kelembaban udara 78-98 %, dan tekanan udara 759-837 mmHg.
"Gunung jelas hingga kabut 0-I. Asap kawah tidak teramati. Status Merapi saat ini masih berada di Level 3," imbuhnya.
Pihaknya menambahkan bahwa potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor Tenggara–Barat Daya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro dan sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
"Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak," kata Hanik.
Masyarakat diimbau agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya dan mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar G. Merapi.
"Aktivitas penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan," pungkas dia. (Anz)
Tulisan ini telah tayang di jogjaaja.com oleh Ties pada 21 Dec 2021