Halo Wisata

Gua Dawung Pacitan, Keindahan di Kedalaman 150 Meter Perut Bumi

  • Gua ini terletak di Dusun Sobo RT02/RW 11, Desa Sekar, Kecamatan Donorojo., Pacitan.
Halo Wisata
Amirudin Zuhri

Amirudin Zuhri

Author

PACITAN-Gua ini terletak di Dusun Sobo RT02/RW 11, Desa Sekar, Kecamatan Donorojo., Pacitan. 

Sebenarnya Gua Dawung pernah di eksplorasi oleh tim dari luar negeri sekitar 20 tahun lalu tetapi baru beberapa tahun terakhir ada sekelompok pemuda masuk gua dan ternyata menemukan keindahan di dalam perut bumi.

Sejumlah warga masih ingat sekitar tahun 1999 pernah ada bule yang masuk ke gua ini dan keluar dari arah Luweng Songo. Sebuah gua vertikal yang masih berada di wilayah Desa Sekar. Jika mengikuti jalan darat di permukaan dari Gua Dawung ke Luweng Songo sendiri jaraknya sekitar 1,5 km.

Harus turun untuk menuju pintu gua

Untuk menuju ke  Gua Dawung  tidak terlalu sulit. Dari Kecamatan Punung mengambil arah Gua Tabuhan di pertigaan Dusun Gunung Semut, Desa Kendal mengambil arah kekiri menuju ke Dusun Sobo, Desa Sekar. Jaraknya hanya sekitar 3 kilometer dari Pasar Punung.

Menurut warga setelah melalui lorong sepanjang hampir 150 meter dari mulut gua akan bertemu dengan persimpangan dimana jika berbelok kekanan akan mengikuti aliran sungai sedangkan yang berbelok ke kiri dengan sedikit menanjak sejauh 20 meter akan bertemu dengan aula besar yang merupakan pusat gua dan oleh warga sekitar yang melakukan eksplorasi disebut dengan Keraton.

Melintasi jalur sempit

Di keraton tersebut pemandangannya disebut luar biasa. Ada telaga yang berair sangat jernih, stalagtit dan stalagmitnya beraneka bentuk bahkan banyak yang menyambung seperti pilar-pilar raksasa. Bahkan jika dibangun rumah joglo di dalamnya biasa muat dua rumah. 

Sayangnya saat hendak masuk gua beberapa waktu lalu Halopacitan terkendala kurangnya peralatan hingga tidak diizinkan..

Sementara dari permukaan tanah untuk mencapai keraton gua sendiri hari melalui tiga gerbang pintu. Untuk mencapai pintu pertama orang harus turun sekitar 12 meter, dari pintu kedua ke ketiga juga harus turun melewati celah sempit sedalam tujuh meter dan dari pintu ketiga hingga mencapai aula keraton harus berjalan kaki mengikuti aliran sungai bawah tanah sejauh kurang lebih 150 meter.